Kamis 18 Apr 2024 00:45 WIB

Doa Pembuka Pintu Rezeki yang Mudah Dihafalkan

Rezeki bukan semata-mata uang.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berdoa agar Allah melimpahkan rezeki.
Foto: Thoudy Badai/Republika
Ilustrasi berdoa agar Allah melimpahkan rezeki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap manusia pada suatu titik dalam hidupnya pasti mengalami kesulitan ekonomi. Kendati begitu, pengalaman ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan kehidupan manusia.

Allah SWT dalam kebijaksanaan-Nya, memberikan cobaan kepada manusia dalam berbagai bentuk, termasuk dalam hal ekonomi.

Baca Juga

Kesulitan ekonomi dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kehilangan pekerjaan, kenaikan harga barang kebutuhan pokok, hingga tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika menghadapi kesulitan ini, manusia sering kali merasakan tekanan, kecemasan, bahkan keputusasaan.

Allah memberikan cobaan ekonomi sebagai bagian dari rencana-Nya untuk menguji kesabaran, kepercayaan, dan keteguhan iman manusia. Ketika menghadapi kesulitan ekonomi, manusia diajak untuk merenungkan dan memperkuat hubungan manusia dengan Sang Pencipta. 

Manusia dipanggil untuk mengandalkan Allah lebih dari pada harta duniawi, mengingat bahwa segala yang ada di dunia ini sementara dan akan lenyap suatu hari nanti.

Cobaan ekonomi juga merupakan panggilan untuk bersikap bijak dan adil dalam mengelola harta yang telah diberikan Allah. Manusia diajarkan untuk menjadi lebih hemat, lebih bijaksana dalam pengeluaran, dan lebih murah hati terhadap sesama, terutama yang membutuhkan. 

Adapun doa yang mudah dihafalkan agar manusia memohon pertolongan untuk dimudahkan rezeki yang baik yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma inni as ‘aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan.

Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang thayyib (baik) dan amalan yang diterima. (HR. Ibnu Majah no. 925, shahih).

Melalui pengalaman kesulitan ini, manusia belajar untuk menghargai nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah, serta menjadi lebih tangguh dan lebih mandiri dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Dengan demikian, kesulitan ekonomi menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai keadilan, kesederhanaan, dan kebersamaan dalam masyarakat. Karena dalam setiap ujian tersebut terkandung hikmah yang mendalam, serta peluang untuk tumbuh dan berkembang dalam iman dan kebaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement