Rabu 17 Apr 2024 17:17 WIB

Dampak Sering Nahan Pipis, Anyang-anyangan Hingga Infeksi Saluran Kemih

Anda disarankan tak menahan pipis terlalu sering karena berdampak pada kesehatan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang wanita terlalu sering menahan pipis (ilustrasi). Menahan pipis terlalu sering dapat berdampak buruk bagi kesehatan, mulai dari anyang-anyangan hingga infeksi saluran kemih.
Foto: www.flickr.com
Seorang wanita terlalu sering menahan pipis (ilustrasi). Menahan pipis terlalu sering dapat berdampak buruk bagi kesehatan, mulai dari anyang-anyangan hingga infeksi saluran kemih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda sering menahan buang air kecil? Jika ya, sebaiknya ubah kebiasaan itu. Dokter dari Rumah Sakit Penyakit Infeksius Sulianti Saroso dr Rizka Zainudin mengatakan, sebaiknya tidak menahan rasa pipis terlalu sering karena banyak dampaknya bagi kesehatan, seperti anyang-anyangan.

Rizka menyebutkan, anyang-anyangan atau disuria adalah sensasi terbakar setelah berkemih, seperti ada yang mengganjal. "Apa yang terjadi kalau terlalu sering? Nah, ketika terlalu sering itu bisa terjadi batu, batu saluran kemih," ujarnya dalam siaran Kementerian Kesehatan berjudul "Sering Nahan Pipis? Ini yang akan Terjadi!" pada Rabu (17/4/2024).

Baca Juga

Dia menyebutkan, organ-organ yang dapat terdampak apabila sering menahan pipis antara lain ginjal dan ureter. "Kemudian efek yang ketiga, itu bisa infeksi. Sobat Sehat. Jadi infeksi itu terjadi akumulasi bakteri yang menyebabkan proses peradangan," kata dia.

Dia menjelaskan, pada infeksi saluran kemih, ada sejumlah orang yang dapat diserang, seperti ginjal, kandung kemih, dan ureter. Pada infeksi, ada kolonisasi bakteri yang dia masuk ke dalam organ tersebut, kemudian menyebabkan peradangan.

"Proses peradangannya itu bisa terjadi lokal, localized di organ terkait, atau, kalau lebih parahnya, peradangan itu bisa terjadi sistemik. Jadi dia bisa menyebar ke seluruh tubuh," ujarnya.

Dari pipis yang tidak terbuang, akan terbentuk residu urine yang dapat dipenuhi koloni bakteri. Dokter itu menyebut bahwa dampak keempat yaitu inkontinensia urin, yaitu ketidakmampuan untuk menahan pipis karena terlalu sering melakukannya.

Kandung kemih terdiri atas otot dan syaraf yang meregang ketika menahan pipis. Ketika otot-otot tersebut terlalu sering meregang, maka elastisitasnya berkurang sehingga kemampuan menahan pipis berkurang.

"Jadi kecenderungan, kalau mau ke kamar mandi, jadi kayak ngompol. Jadi belum kita ingin mengeluarkan, kencingnya udah keluar sendiri. Itu bisa terjadi inkontinensia," katanya.

Dia menjelaskan bahwa normalnya, kapasitas kandung kemih seseorang adalah 300 hingga 500 cc. Saat kandung kemih hampir penuh, katanya, maka syaraf dan otot mengirimkan sinyal ke otak agar isinya segera dibuang.

Dia menyebut penting untuk segera buang air kecil karena adanya zat-zat beracun yang perlu dikeluarkan, dan berbahaya apabila dibiarkan menumpuk. Idealnya, kata Rizka, pipis sebaiknya setiap tiga hingga lima jam sekali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement