Rabu 17 Apr 2024 17:55 WIB

Kemenparekraf: Bakauheni Harbour City Jadi Alternatif Wisata

Diproyeksikan pada September 2024 distrik satu ini rampung digarap.

Red: Lida Puspaningtyas
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan segera memulai penataan lanjutan Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC), Lampung Selatan khususnya di Siger Park pada tahun 2024. Hal ini melihat potensi Kawasan BHC yang akan terus dikembangkan serta antusiasme pengunjung Krakatau Park yang mencapai 88.469 orang dan pengunjung Siger Park yang mencapai 36.169 unit kendaraan selama tahun 2023.
Foto: dok ASDP Indonesia Ferry
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan segera memulai penataan lanjutan Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC), Lampung Selatan khususnya di Siger Park pada tahun 2024. Hal ini melihat potensi Kawasan BHC yang akan terus dikembangkan serta antusiasme pengunjung Krakatau Park yang mencapai 88.469 orang dan pengunjung Siger Park yang mencapai 36.169 unit kendaraan selama tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai, upaya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang sedang mengembangkan tempat peristirahatan sebelum menyeberang yang terletak di kawasan tepi laut yakni Bakauheni Harbour City (BHC) bisa menjadi alternatif wisata.

“Kami mengapresiasi ASDP yang turut menghadirkan atraksi wisata baru di Lampung Selatan. Sehingga memberikan alternatif tujuan wisata. Apalagi Bakauheni menjadi gerbang awal wisatawan yang hendak menuju ke Pulau Sumatra,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya di Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Baca Juga

Perkembangan kawasan BHC diharapkan dapat memberikan dampak terhadap aktivitas sosial dan perekonomian khususnya di wilayah Lampung yang didukung oleh beberapa potensi yang ada di sekitarnya.

Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, mengatakan pengembangan BHC ini sejalan dengan visi perusahaannya untuk menjadi yang terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata tepi laut atau waterfront.

ASDP berkomitmen mengakselerasi proyek pembangunan destinasi wisata tepi laut. Ia mengaku waterfront di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang sukses dibangun menjadi inspirasi untuk pengembangan destinasi serupa di daerah lainnya.

“Bagaimana kita menjadi agen pengembangan. Ketika Labuan Bajo yang telah berkembang semakin baik, artinya di situlah kehadiran negara untuk menjadi pembangkit ekonomi,” ujarnya.

Berangkat dari kesuksesan pembangunan waterfront di Labuan Bajo, ASDP kemudian menginisiasi pembangunan tepi laut di pelabuhan Lampung Selatan yang telah menjadi sumber ekonomi terbesar di kawasan tersebut.

“Hal ini tidak terlepas dari dukungan Kemenparekraf. Terima kasih kepada Kemenparekraf sehingga tempat ini (BHC) menjadi PSN (Proyek Strategis Nasional),” katanya.

Progres pembangunan tahap pertama di kawasan seluas 160 hektare itu hampir mencapai 100 persen. Diproyeksikan pada September 2024 distrik satu ini rampung digarap.

Adapun fasilitas yang dibangun di antaranya Krakatau Park, Masjid BSI, pusat komunitas dan budaya di Siger Park, Skybridge, hingga area parkir.

“Pembangunan fase 1 baru tuntas secara utuh diperkirakan pada September. Namun tahun baru kemarin saja, kami mengadakan kegiatan sudah ada 15 ribu orang dalam satu hari datang ke Bakauheni. Sementara lebaran ini ada lebih dari 30 ribu orang dalam lima hari. Dan lapangan kerja yang kita ciptakan kurang lebih 1.000 orang,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement