Rabu 17 Apr 2024 18:29 WIB

MRT Jakarta Gandeng Konsultan Jepang Percepat Pembangunan Fase 2A

Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI-Kota, secara avarage progresnya 33,36 persen

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Erik Purnama Putra
PT MRT Jakarta melakukan Penandatanganan Contract Package (CP) 205 dengan konsultan perencanaan pembangunan asal Jepang, Sojitz Corporation, di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/4/2024).
Foto: Dok Pemprov DKI Jakarta
PT MRT Jakarta melakukan Penandatanganan Contract Package (CP) 205 dengan konsultan perencanaan pembangunan asal Jepang, Sojitz Corporation, di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penandatanganan kontrak kerja sama contract package (CP) 205 dengan konsultan perencanaan pembangunan asal Jepang, Sojitz Corporation di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024). Kerja sama itu dilakukan untuk mempercepat pembangunan sistem kereta dan rel Fase 2A MRT Jakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, penandatanganan CP 205 itu merupakan tindak lanjut dari tiga mandat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada MRT Jakarta. Tiga mandat itu adalah membangun infrastruktur, melakukan operasi dan pemeliharaan, serta membangun bisnis serta kawasan transit di Jakarta.

Baca: Kabar Mengejutkan, CEO Apple Tim Cook Sedang Berada di Jakarta

"Kami sampaikan progres MRT Jakarta, khususnya Fase 2A dari Bundaran HI-Kota, secara avarage progresnya 33,36 persen per 25 Maret 2024," kata Tuhiyat di Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Dia memerinci, progres pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas telah mencapai 74 persen. Sementara, untuk Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar mencapai 28 persen, serta Glodok-Kota 50 persen.

CP 205 merupakan bagian dari paket kontrak kerja pembangunan MRT Jakarta fase 2A. Paket kontrak 205 ini meliputi gardu induk (substation system), sistem distribusi daya (power distribution system), listrik aliran atas (overhead contact system), persinyalan (signaling), hingga telekomunikasi.

Kemudian, sistem SCADA (supervisory control and data acquisition), rel (track), dan pintu tepi peron (platform screen doors). CP 205 akan mendukung operasional MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota dan memiliki nilai kontrak sebesar 26 miliar yen Jepang atau sekitar Rp 2,72 triliun.

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai, sinergi antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah Jepang telah menghasilkan kerja sama yang apik dalam pembangunan infrastruktur transportasi di Jakarta. Menurut dia, kerja sama CP 205 menjadi pembuktian dalam mendorong percepatan pembangunan MRT Jakarta.

"Sejauh ini, kerja sama Indonesia dan Jepang telah menjadi andalan pada sektor transportasi publik di Kota Jakarta. Melalui penandatanganan kontrak paket CP 205 yang mencakup railways system dan track works ini, telah menandai perjalanan penting pembangunan fase 2A MRT Jakarta," kata Heru.

Dia berharap, kerja sama itu dapat mempercepat pembangunan fase 2A. Dengan begitu, mobilitas masyarakat di DKI Jakarta akan makin mudah dengan hadirnya MRT Jakarta Fase 2A.

"Tentunya, proyek pembangunan internasional ini diharapkan terus berlanjut dan semoga proyeknya bisa menghubungkan jalur Timur-Barat dan sebaliknya," kata Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement