Rabu 17 Apr 2024 21:25 WIB

Jus Buah Dianggap Minuman tak Sehat oleh Ahli Kesehatan, Mengapa?

Kandungan gula yang ada di jus membuat minuman itu jadi kurang sempurna.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Jus buah (ilustrasi). Kandungan gula yang ada di jus membuat minuman itu jadi kurang sempurna.
Foto: www.freepik.com
Jus buah (ilustrasi). Kandungan gula yang ada di jus membuat minuman itu jadi kurang sempurna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak yang selama ini menganggap bahwa jus buah baik untuk kesehatan karena berasal dari buah-buahan. Namun ternyata kandungan jus tidak seperti yang kita kira.

Ahli diet terdaftar klinis di NYC Health and Hospitals Bellevue, Amerika Serikat (AS), Jami Zimmerman, mengatakan jus buah pada dasarnya mengandung air, gula, vitamin, dan mineral. Dia menekankan bahwa kandungan gula yang membuat jus menjadi minuman yang kurang sempurna. 

Baca Juga

“Membuat jus menghilangkan semua kandungan serat buah, yang membantu pengaturan gula darah dan rasa kenyang, yaitu perasaan kenyang setelah makan atau ngemil,” kata Zimmerman, dilansir Huffpost, Rabu (17/4/2024). “Kombinasi tanpa serat dan kendungan gula yang tinggi menjadikan minuman berkalori tinggi mudah dikonsumsi secara berlebihan dan dapat berkontribusi pada asupan kalori berlebih,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan jika dikonsumsi sendiri, jus buah dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti dengan penurunan yang dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar dan kelelahan karena gula cepat diserap oleh tubuh. Untuk penderita diabetes atau kondisi terkait gula darah lainnya perlu berhati-hati dengan asupan gula dari jus. Harus berkosultasi dengan dokter untuk menentukan apakah dan bagaimana jus buah dapat sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.

Namun tidak ada seorang pun yang kebal terhadap penurunan kadar gula yang ditakuti. Jadi terlepas dari apakah Anda mengkhawatirkan berat badan atau tidak, ada baiknya Anda memperhatikan bagaimana perasaan Anda saat minum jus sepanjang hari. 

Jus tidak mengandung serat yang terdapat pada buah utuh, namun jus mengandung beberapa nutrisi buah lainnya.  Seperti yang dicatat Zimmerman, jus dapat menjadi sumber vitamin A dan C, potasium, dan zat gizi mikro lainnya yang baik, bergantung pada bahan pembuatannya dan apakah jus tersebut telah difortifikasi. Tentu saja, karena kandungan airnya, jus memang memberikan hidrasi. 

Jadi, jenis jus apa yang paling sehat? Profesor kedokteran dan kesehatan populasi di NYU Langone Health, Melanie R Jay menggambarkan beberapa perbedaan dalam profil nutrisi jus. Menurut dia, jus tomat umumnya tidak mengandung gula sebanyak jus yang lebih manis dan lebih buah walaupun Anda harus berhati-hati terhadap tambahan garam dan kandungan natrium yang tinggi.

Sedangkan jus hijau yang diperas dingin umumnya terbuat dari sayuran hijau seperti zucchini, bayam, mentimun, kankung, dengan beberapa buah yang dicampur di dalamnya, sehingga gulanya lebih sedikit. 

“Jus tertentu yang Anda beli di toko mungkin mengandung tambahan gula, pewarna makanan, dan nutrisi yang tidak terlalu banyak,” kata Jay. 

Zimmerman juga melakukan hal yang sama, mendorong masyarakat untuk memeriksa tidak hanya kandungan gulanya, tetapi secara khusus kandungan “gula tambahan” yang kini diwajibkan oleh label mutrisi untuk diungkapkan oleh jenama.

“Jus buah sudah manis, dan mengonsumsi jus dengan tambahan gula dapat menghasilkan lebih banyak kalori tanpa kandungan nutrisi tambahan,” ujarnya. 

Meskipun beberapa jus menawarkan lebih banyak nutrisi dan lebih sedikit gula dibandingkan jus lainnya, permasalahan “tanpa serat, semua gula” masih berlaku secara luas. Jus yang diperas dingin, karena cara pembuatan dan pengirimnya, dapat mempertahankan lebih banyak nutrisi saat Anda membukanya dibandingkan jenis jus yang diproses. 

Namun jus yang paling banyak mengandung vitamin dan bebas sirup jagung masih dapat meningkatkan gula darah Anda. Para ahli yang Huffpost ajak bicara tidak menganggap salah satu dari mereka jauh lebih baik daripada yang lain. 

“Singkatnya, baik jus buah dari toko kelontong maupun jus yang diperas dingin memiliki profil nutrisi dan efek yang sangat sebanding,” kata Zimmerman.

Jus bisa mendapat tempat dalam pola makan sehat. Meskipun para ahli nutrisi umumnya tidak merekomendasikan jus sebagai sumber utama hidrasi, sebagian besar akan setuju bahwa ini baik-baik saja sebagai camilan sesekali. 

Dalam beberapa kasus, jus bisa menjadi sumber nutrisi yang nyaman dan praktis yang mungkin tidak didapatkan seseorang di makanan lain. Jay mengungkapkan beberapa pasiennya tidak mau mengonsumsi sayuran dengan cara lain. Jadi, kata Jay, ini bisa menjadi cara, meski mahal, bagi mereka untuk mendapatkan nutrisi dari tanaman. 

“Jika ini Anda, carilah jus yang sebagian besar terbuat dari sayuran hijau dan sedikit gula. Sebenarnya, saat membeli jus apa pun, daftar bahan buat atau sayuran asli (sebaiknya 100 persen) dan kandungan gula yang rendah adalah ciri utama yang harus Anda cari. Pastikan Anda melihat secara spesifik pada label nutrisi, bukan pada salinan pemasaran yang tercetak di bagian depan botol,” ujar Jay. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement