Rabu 17 Apr 2024 22:00 WIB

Grebeg Ketupat Syawalan Diharapkan Jadi Ikon Baru Wisata Kota Batu  

Pada 2024, ditargetkan kunjungan wisatawan di wilayah Batu capai 12 juta orang.

Red: Gita Amanda
 Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (17/4/2024).
Foto: Setda Kota Batu
Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (17/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Pawai gunungan ketupat dan hasil bumi dalam acara Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Kota Wisata Batu, Jawa Timur diharapkan menjadi ikon wisata baru di kota yang baru berusia 22 tahun tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Sidiq di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi dan acara tersebut diharapkan bisa berlangsung setiap tahun.

Baca Juga

"Kami berharap Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini dapat menjadi ikon pariwisata baru di Kota Batu," kata Arief.

Arief menjelaskan, Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan tersebut, selain menjadi ikon pariwisata baru, juga diharapkan mampu menarik jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke wilayah tersebut.

Wilayah Kota Batu merupakan salah satu destinasi tujuan wisata di wilayah Jawa Timur pada masa libur Lebaran 2024. Pada 2024, ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 12 juta kunjungan.

"Selain itu, mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kami juga ingin acara ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan semangat kebersamaan di Kota Batu," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Effisiensi, menyampaikan bahwa Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang dilaksanakan kali ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Batu dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal.

Selain itu, lanjutnya, penyelenggaraan Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan tersebut juga bisa menarik masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian salah satu tradisi tersebut. Selain itu, skala acara tersebut juga diharapkan semakin besar.

"Kami harap ini bisa lebih meriah, lebih baik dan lebih besar. Kami juga ingin mengajak seluruh masyarakat Kota Batu untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini," kata Zadiem.

Grebeg Kupat merupakan tradisi turun-temurun yang diwariskan dari para leluhur di Jawa, khususnya Jawa Timur. Tradisi tersebut memiliki makna simbolik sebagai wujud rasa syukur atas nikmat panen dan doa untuk keberkahan di masa depan.

Di Kota Batu, Grebeg Kupat dirayakan dengan pawai yang meriah dengan menampilkan gunungan ketupat raksasa dan berbagai hasil bumi dari berbagai daerah di Kota Batu. Berbagai tumpeng menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.

Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Kota Batu ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat. Diharapkan, kegiatan tersebut bisa menjadi ikon pariwisata baru di Kota Batu yang dapat menarik minat wisatawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement