Kamis 18 Apr 2024 09:51 WIB

Kurs Rupiah Akhirnya Rebound, Diyakini Terdorong Aksi Profit Taking

Pakar perkirakan nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp 16.150-Rp 16.250 per dolar

Petugas menunjukan uang dollar AS di Money Changer, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Berdasarkan data Bloomberg Rabu (17/4) pukul 12:00 WIB rupiah anjlok ke Ro16.236 per dolar AS melemah 60,50 poin atau 0,37 persen. Pelamahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tersebut imbas dari ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah antara Iran dan Israel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menunjukan uang dollar AS di Money Changer, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Berdasarkan data Bloomberg Rabu (17/4) pukul 12:00 WIB rupiah anjlok ke Ro16.236 per dolar AS melemah 60,50 poin atau 0,37 persen. Pelamahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tersebut imbas dari ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah antara Iran dan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (18/4/2024) dibuka meningkat karena aksi ambil untung (profit taking) setelah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini.

Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah naik (rebound) 43 poin atau 0,27 persen menjadi Rp 16.177 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.220 per dolar AS.

"Rupiah diperkirakan berpotensi rebound terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang terkoreksi turun. Koreksi ini murni aksi profit taking dari kenaikan yang sangat besar sepekan ini," kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lukman menuturkan dolar AS terimbas aksi profit taking karena telah menguat sangat besar belakangan ini. Umumnya para pedagang (trader) berkonsolidasi di tengah absennya data dan peristiwa ekonomi penting dalam beberapa hari ke depan.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke 4,579 persen dari sebelumnya yang hampir mencapai 4,7 persen. Ia memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp 16.150 per dolar AS sampai dengan Rp 16.250 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement