REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pejabat Pemerintah Kota Chernihiv, Ukraina mengatakan serangan rudal Rusia menewaskan setidaknya 13 warga dan merusak bangunan dan infrastruktur kota. Rusia melanjutkan tembakannya ke kota-kota Ukraina.
Sementara Ukraina kehabisan amunisi untuk pertahanan udaranya. Pejabat tinggi Ukraina meminta bantuan internasional dengan mengatakan kehancuran yang mereka alami sebenarnya dapat dihindari.
Beberapa jam setelah serangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan tekad dan dukungan dari para sekutunya. "Ini tidak akan terjadi bila Ukraina menerima peralatan pertahanan udara yang cukup dan bila tekad dunia untuk melawan teror Rusia memadai," kata Zelenskyy di aplikasi kirim-pesan Telegram, Rabu (17/4/2024).
Ukraina kehabisan amunisi sementara dana yang sangat penting dari Amerika Serikat (AS) masih diblokir Partai Republik di Kongres selama berbulan-bulan dan Uni Eropa gagal mengirimkan amunisi tepat waktu. Pelaksana Tugas Walikota Chernihiv Oleksandr Lomako mengatakan tiga ledakan menghancurkan bagian sibuk kota setelah pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Ledakan tersebut menghancurkan gedung beberapa lantai. "Sayangnya Rusia terus terlibat dalam aktivitas teroris terhadap warga dan infrastruktur sipil seperti yang kembali terkonfirmasi atas serangan Chernihiv ini," katanya.
Dalam pernyataannya di Telegram Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan serangan itu setidaknya menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 60 lainnya. Ia menambahkan, proses penyelamatan masih dilakukan.
Klymenko mengatakan, serangan tersebut juga merusak bangunan beberapa lantai, sebuah rumah sakit, fasilitas pendidikan dan lusinan mobil pribadi. Menurut gubernur regional Chernihiv Vyacheslav Chaus di stasiun televisi Suspline serangan itu menggunakan rudal jelajah Iskander.
Warga yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit seluruh kota. Di televisi kepala rumah sakit regional meminta warga menyumbangkan darahnya.
Video yang tersebar di media sosial tapi belum terverifikasi menunjukkan kebakaran dan asap hitam di atas kota yang terletak sekitar 150 kilometer dari Kiev. Warga berlari dari sebuah bus untuk berlindung. Pejabat mengatakan petugas darurat dan medis segera ke lokasi serangan.
Rusia membantah mengincar warga sipil selama invasi ke Ukraina sejak Februari 2022. Moskow meluncurkan ribuan rudal dan drone ke kota-kota dan desa-desa Ukraina dalam serangan yang menewaskan ratusan warga sipil.
Beberapa pekan terakhir Rusia mengintensifkan serangan ke kota-kota Ukraina. Moskow mengincar sektor listrik dan infrastruktur vital lainnya.
Kepala kantor Presiden Volodymyr Zelenskiy, Andriy Yermak menegaskan kembali permintaan Kiev untuk lebih banyak pertahanan udara. Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba berterima kasih kepada Jerman karena menyediakan baterai Patriot tambahan, dan mendesak mitra lain untuk mengikutinya.