Kamis 18 Apr 2024 13:18 WIB

Apakah Lubang Hitam Menyimpan Rahasia Besar Tentang Nenek Moyangnya?

Lubang hitam supermasif diyakini tercipta ketika dua lubang hitam kecil bertabrakan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi dua lubang hitam supermasif.
Foto: NOIRLab/NSF/AURA
Ilustrasi dua lubang hitam supermasif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lubang hitam adalah wilayah ruang dan waktu yang mengerikan dan monolitik, yang telah memikat imajinasi umat manusia. Beberapa di antaranya diciptakan oleh kematian dan keruntuhan sebuah bintang masif, tetapi tidak ada satu bintang pun yang dapat melahirkan lubang hitam berukuran paling besar.

Itulah lubang hitam supermasif yang mengintai di jantung galaksi, dengan massa yang setara dengan jutaan bahkan miliaran matahari. Lubang hitam raksasa seperti ini diyakini tercipta ketika dua lubang hitam kecil bertabrakan dan bergabung pada suatu waktu. Dan sekarang, para ilmuwan bertanya-tanya apakah manusia dapat mempelajari pohon keluarga lubang hitam dengan menelitinya dari generasi ke generasi.

Baca Juga

Jika ada objek atau peristiwa kosmologis yang dirancang misterius, maka itu adalah lubang hitam. Dilansir Space, Kamis (18/4/2024), wilayah ruang ini ditandai dengan batas yang disebut cakrawala peristiwa, pembatas antara alam semesta manusia dan apa pun yang ada di dalam kehampaan itu sendiri. Oleh karena itu, tidak mungkin mendapatkan sinyal dan informasi dari luar penghalang ini.

Selain itu, lubang hitam hanya mempunyai sedikit karakteristik pengidentifikasi, sesuatu yang pernah dijelaskan oleh fisikawan teoretis John Wheeler. “Lubang hitam tidak memiliki rambut,” kata dia. 

Artinya, tidak seperti melihat warna rambut atau corak kulit anak-anak dan membuat tebakan kasar tentang warna rambut dan bentuk tubuh orang tuanya, lubang hitam supermasif yang ‘tidak berbulu’ tampaknya tidak memberikan petunjuk apa pun tentang garis keturunan mereka.

Imre Bartos adalah ahli fisika di Universitas Florida yang berteori bahwa karakteristik terbatas lubang hitam supermasif (massa, putaran, dan muatan listrik), sebenarnya dapat menyembunyikan detail jalur perakitan lubang hitam asli yang menciptakannya.

Gambaran standar mengenai kelahiran lubang hitam yang melibatkan kematian dan keruntuhan bintang-bintang masif, dikatakan dia, tidak dapat menjelaskan penciptaan lubang hitam raksasa yang terlihat manusia sekarang. Itu mencakup lubang hitam supermasif serta lubang hitam bermassa menengah yang relatif lebih kecil, dengan massa sekitar 100 hingga 100 ribu kali massa matahari.

“Bintang mempunyai batasan seberapa besar mereka bisa tumbuh tanpa hancur dengan sendirinya. Jika sebuah bintang menjadi sangat-sangat besar, maka ia akan meledak sebelum sempat menciptakan inti padat yang bisa menjadi benih bagi lubang hitam,” kata Bartos.

“Kami memperkirakan ada batas alami seberapa berat lubang hitam ketika mereka terbentuk dari kematian bintang. Massanya sekitar 50 kali massa Matahari kita. Jadi, massanya cukup besar, tapi tidak sebesar massa saat kita melihat lubang hitam supermasif atau menengah,” ujar Bartos lagi.

Ini berarti pasti ada....

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement