REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikata (AS) Joe Biden pada Rabu (17/4/2025) memperingatkan AS dapat terseret ke dalam perang yang lebih luas di Timur Tengah jika Iran berhasil meningkatkan serangannya ke Israel. Hal ini disampaikan Biden setelah Teheran melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel pada akhir pekan lalu.
Dalam sebuah opini yang diterbitkan di Wall Street Journal, Biden berusaha meyakinkan anggota parlemen Amerika untuk segera mengesahkan undang-undang bantuan militer AS ke Ukraina dan Israel.
“Sekarang bukan waktunya untuk meninggalkan teman-teman kita. DPR harus mengesahkan undang-undang keamanan nasional yang mendesak untuk Ukraina dan Israel, serta bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga Palestina di Gaza,” tulis Biden sebagaimana dikutip dari Arab News, Kamis (18/4/2024).
Partai Republik dan Demokrat telah berselisih selama berbulan-bulan mengenai bantuan militer asing. Beberapa anggota Partai Republik telah meminta dana untuk mengendalikan perbatasan selatan yang kacau dengan Meksiko, sementara beberapa anggota Partai Demokrat pada awalnya mempertanyakan bantuan tanpa syarat yang diberikan kepada Israel.
Ada juga argumen mengenai dana pembayar pajak AS yang diberikan ke Ukraina karena Kyiv dan Moskow berada dalam kebuntuan.
Mengenai konflik Iran-Israel, yang berisiko menimbulkan perang regional yang lebih luas, Biden berkata: “Jika Iran berhasil meningkatkan serangannya terhadap Israel secara signifikan, AS dapat ikut terlibat.”
Dia menambahkan AS tidak akan berdiam diri jika pertahanan Israel melemah dan Iran mampu melakukan penghancuran yang diinginkannya pada akhir pekan ini. Biden mengacu pada serangan pesawat tak berawak dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diluncurkan oleh Iran terhadap Israel selama akhir pekan.
Teheran menanggapi serangan udara Israel yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus beberapa minggu sebelumnya yang menewaskan pejabat senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Biden mengatakan, Ukraina dan Israel mampu mempertahankan kedaulatan mereka sendiri. Namun, kata dia, mereka bergantung pada bantuan Amerika, termasuk persenjataan, untuk melakukannya.