REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap diabetes perlu mengelola gula darahnya untuk menghindari komplikasi. Tiga besar komplikasi akibat diabetes, yaitu gangguan neurologi, gangguan urologi, serta gangguan penglihatan.
"Gangguan mata bisa berupa katarak dan glaukoma, gangguan di retina atau bahkan di syaraf di matanya," kata dokter dari Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Made Indra Widyanatha, dalam siniar "Mata Bermasalah Karena Diabetes, Kok Bisa?" yang disiarkan di Jakarta, Kamis, oleh Kementerian Kesehatan, Kamis (18/4/2024).
Dokter Made mengatakan, pada fase-fase awal, pasien biasanya tidak mengeluhkan apapun, namun saat ada gangguan yang cukup berat, baru mereka merasakan penglihatan yang buram. Guna menghindari hal tersebut, maka gula darah perlu dikontrol agar diabetes tersebut tidak berdampak pada penglihatan.
"Kalau teman-teman tidak mengendalikan gula darahnya bertahun-tahun, misalnya, 'saya males minum obat, males olahraga, tidak mau saya mengendalikan makannya'. Gula darah yang tidak terkontrol bertahun-tahun, retinanya juga bisa terjadi gangguan," katanya.
Apabila gula darah dibiarkan tinggi, maka dampak gangguan penglihatan akibat diabetes bisa parah. Sebagai contoh, lanjut dr Made, katarak yang umumnya muncul pada usia 50-55 ternyata muncul lebih awal, atau kalaupun muncul pada rentang umur tersebut, kataraknya lebih tebal.
Dokter Made menjelaskan, terdapat dua jenis diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada diabetes tipe satu, pasien tidak perlu langsung ke dokter mata kalau tidak ada keluhan, dan dapat ditunda beberapa bulan atau setahun.