Kamis 18 Apr 2024 21:27 WIB

Garda Revolusi Iran Peringatkan Israel tidak Serang Fasilitas Nuklir

Israel bertekad untuk membalas serangan drone dan rudal Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Reiny Dwinanda
Ledakan terlihat di langit Yerusalem, menyusul serangan dari Iran, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.
Foto: Saeed Qaq/Anadolu
Ledakan terlihat di langit Yerusalem, menyusul serangan dari Iran, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, melaporkan Panglima Garda Revolusi yang bertugas menjaga situs-situs nuklir memperingatkan Iran akan membalas bila Israel mengincar situs nuklirnya. Brigadir Jenderal Ahmad Haghtalab mengatakan Iran mengetahui lokasi nuklir Israel.

"Fasilitas-fasilitas nuklir musuh Zionis sudah diidentifikasi dan semua informasi yang diperlukan dari semua target sudah kami miliki," kata Haghtalab kepada kantor berita IRNA, seperti dikutip Aljazirah, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga

Haghtalab menyatakan pihaknya siap membalas setiap serangan Israel. Ia menyebut Iran akan menyerang balik dengan senjata canggihnya.

"Kami siap menarik pelatuk untuk menembakan rudal yang dapat menghancurleburkan target yang ditetapkan," ujarnya.

Pada Senin (15/4/2024), kepala International Atomic Energy Agency, Rafael Grossi, mengatakan Iran telah menutup fasilitas nuklirnya untuk alasan keamanan. Itu dilakukan bertepatan dengan serangannya ke Israel.

Pada Kamis, Komandan Unit Angkatan Udara Garda Revolusioner Iran, Amirali Hajizadeh, mengatakan bahwa negaranya hanya memakai senjata lawas dengan kekuatan minimal untuk menyerang Israel.  Ia menyebut, pada tahap ini, Iran tidak memakai rudal balistik.

Komando Nuklir Garda Revolusi dengan terbuka menyinggung lokasi nuklir Israel setelah beberapa serangan sabotase ke fasilitas nuklir Iran yang diduga dilakukan Israel pada Maret 2022 lalu. Haghtalab juga menyinggung Teheran mungkin mempertimbangkan kembali kebijakan untuk tidak memiliki bom nuklir.

"Bila rezim palsu Zionis ingin menggunakan ancaman menyerang pusat nuklir negara kami, kami mungkin akan mempertimbangkan kembali doktrin dan kebijakan Republik Islam Iran dan keluar dari pertimbangan-pertimbangan yang telah disampaikan sebelumnya adalah hal yang mungkin terjadi dan bisa dibayangkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement