Kamis 18 Apr 2024 22:25 WIB

Konflik Iran-Israel Ancam Ketahanan Pangan Nasional

Ketahanan pangan ada kaitannya dengan ketersediaan pupuk dalam negeri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja mengangkut pupuk ke dalam truk (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
Pekerja mengangkut pupuk ke dalam truk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, gejolak geopolitik Timur Tengah seperti perang Iran dengan Israel tidak hanya berdampak pada sektor keuangan dan komoditas di Indonesia. Toto menyebut, hal tersebut akan berdampak terhadap ketahanan pangan Indonesia. Toto menyampaikan serangan Iran ke Israel kian menambah ketegangan yang berpotensi memengaruhi pasokan bahan baku pangan khususnya yang berasal dari luar negeri. 

Toto mencontohkan ketahanan pangan ada kaitannya dengan ketersediaan pupuk dalam negeri. Sementara beberapa bahan baku pupuk berasal dari Timur Tengah dan kawasan timur Eropa.

Baca Juga

"Ketergantungan impor bahan baku pupuk dari Timur Tengah dan kawasan timur Eropa seperti Rusia memang agak berisiko saat terjadi situasi darurat seperti perang di sana," ujar Toto saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Toto mengatakan salah satu pupuk yang membutuhkan bahan baku dari luar negeri adalah pupuk jenis NPK, khususnya unsur P (phosphate) dan K (kalium) yang berasal dari Rusia. Oleh karena itu, adanya gejolak geopolitik berdampak pada produk penting pendukung sektor pertanian nasional.