REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdul Malik, Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Universitas Muammadiyah Malang
اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ وَالنُّوۡرَ ثُمَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِرَبِّهِمۡ يَعۡدِلُوۡنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ ،اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أّمَّا بَعْدُ.
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ.أُوْصِيْكُمْ وَإيَّيَا بِتَقْوَ اللهِ
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Di antara ciri orang mukmin itu adalah yang dapat menepati janji apabila berjanji. Perbuatan menepati janji akan melahirkan sebuah integritas, di mana integritas itu merupakan suatu sifat yang diperoleh melalui komitmen diri terhadap ucapan dan perbuatan.
Janji merupakan sesuatu yang harus ditepati oleh setiap orang terhadap yang lain, baik kepada Allah, terhadap sesama maupun janji terhadap dirinya sendiri, selama janji itu bukanlah untuk melakukan perbuatan maksiat. Islam sebagai agama yang sempurna sangat memperhatikan permasalahan janji ini dan memberikan dorongan serta memerintahkan untuk senantiasa menepatinya.
Janji memang sangat ringan diucapkan, tetapi berat untuk dilaksanakan. Namun bagi orang beriman yang mampu menunaikan janjinya maka dia akan menjadi orang yang beruntung dan akan mendapat pahala yang besar di sisi Allah.
Sebagaimana Firman Allah Swt. di dalam Q.S Al Mukminun (23): 8
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۙ
Artinya : “Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya”.
Selanjutnya...