Jumat 19 Apr 2024 00:15 WIB

OPM Cerita Prabowo Saat Jabat Danjen Kopassus Pimpin Pembebasan Sandera Pakai Parang

OPM mengingatkan TNI agar tidak bebaskan sandera Kapten Philip lewat serangan udara.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi pilot Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera OPM dalam foto yang dilansir pada Sabtu (14/4/2024).
Foto: Dok TPNPB-OPM
Kondisi pilot Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera OPM dalam foto yang dilansir pada Sabtu (14/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut-nyebut nama Prabowo Subianto dalam operasi Mapenduma pada 1996. Sebby membandingkan operasi itu dengan pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip saat ini. 

Menurut Egianus, Prabowo pasti masih mengingat bagaimana misi penyelamatan sandera 28 tahun lalu itu yang tak menyasar warga-warga sipil Papua. Dulu sandera 13 asing maupun negara Indonesia dibebaskan  hanya pakai parang saja,

Baca Juga

Namun dalam misi TNI-Polri untuk membebaskan Kapten Philip, pengerahan serangan udara bakal menyasar warga sipil.  “Demi pilot (sandera), orang Papua sudah banyak korban. Demi sandera pilot, orang Papua banyak korban,” ujar Egianus.

Sebab itu, Egianus menegaskan agar militer Indonesia tak menggunakan serangan udara, dan bom untuk perang di Papua, maupun dalam operasi bersenjata untuk pembebasan Kapten Philip.

Mapenduma 1996 adalah peristiwa penyanderaan 13 warga Indonesia dan asing oleh OPM di kawasan pegunungan Jayawijaya, yang saat ini berada di Provinsi Papua Pegunungan.

Operasi penyelamatan sandera ketika itu, dipimpin oleh Brigadir Jenderal (Brigjen) Prabowo Subianto yang saat itu masih sebagai Komandan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus). Prabowo saat ini, sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), dan menjadi presiden Indonesia terpilih dari hasil Pilpres 2024.

 
Egianus, mengatakan pasukan OPM, siap meladeni ragam operasi bersenjata militer Indonesia di Papua melalui darat. “Saya minta negara Indonesia hentikan (serangan) dari udara. Kalau darat, saya siap lawan. Dari darat saya selalu siap lawan,” ujar dia.
 
Dia melanjutkan, tak lagi menempatkan sandera Kapten Philip di wilayah yang aman dari serangan. Sebab kata dia, dengan serangan-serangan udara, dan penggunaan bom oleh militer Indonesia yang menyasar warga Papua biasa, membuat OPM akan membawa serta Kapten Philip ke zona peperangan.
 
Pun Egianus mengatakan, tak lagi menjadikan pembebasan Kapten Philip sebagai opsi. Bahkan kata Egianus, Kapten Philip, pun bakal turut hilang nyawa bersama-sama di wilayah perang dengan TNI-Polri.
 
“Jadi saya tidak akan kasi kembali. Pilot ini kami akan bawa, kami bawa sampai pertempuran manapun. Pilot akan bersama saya sampai akan mati. Itu adalah target,” begitu kata Egianus. 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement