Jumat 19 Apr 2024 07:54 WIB

Rusia Tuduh Ukraina Sering Tembak Fasilitas dan Staf Medis

WHO menutup mata mengenai serangan Ukraina ke fasilitas medis Rusia.

Red: Friska Yolandha
Police officers stand at the site of a damaged residential building following a missile strike in Kyiv (Kiev), Ukraine, 13 December 2023, amid the Russian invasion. At least 53 people were injured during the early hours of 13 December as a result of missile debris falling in several districts of the Ukrainian capital Kyiv after air defense systems intercepted incoming Russian ballistic targets, Mayor of Kyiv Vitali Klitschko said. Ukraine
Foto: EPA-EFE/OLEG PETRASYUK
Police officers stand at the site of a damaged residential building following a missile strike in Kyiv (Kiev), Ukraine, 13 December 2023, amid the Russian invasion. At least 53 people were injured during the early hours of 13 December as a result of missile debris falling in several districts of the Ukrainian capital Kyiv after air defense systems intercepted incoming Russian ballistic targets, Mayor of Kyiv Vitali Klitschko said. Ukraine

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia menuduh pasukan Ukraina sering kali menembak fasilitas medis dan staf medis di wilayah yang dikuasai Rusia dan negara-negara Barat. Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menutup mata mengenai serangan tersebut.

“Mereka tiba-tiba menjadi buta-rungu ketika menyangkut kejahatan Angkatan Bersenjata Ukraina terhadap warga negara Rusia,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova saat konferensi pers daring yang disaksikan di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Zakharova menuturkan bahwa pasukan Ukraina kerap menargetkan fasilitas medis dan dokter yang berada di empat wilayah di Ukraina yang menurutnya telah dianeksasi.

Ia menegaskan WHO bahkan tidak pernah bersuara dan mengungkapkan kalimat simpati maupun dukungan bagi staf medis yang meninggal akibat serangan Kiev ke infrastruktur medis.