Jumat 19 Apr 2024 11:43 WIB

Sampah di Sleman Saat Libur Lebaran Mencapai 188 Ton per Hari

Peningkatan volume sampah disebut mulai terjadi sejak hari keempat Lebaran.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas menyemprot cairan penghilang bau pada bongkaran sampah di TPST Tamanmartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Petugas menyemprot cairan penghilang bau pada bongkaran sampah di TPST Tamanmartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaporkan kenaikan volume sampah selama beberapa hari masa libur Lebaran 2024. Kepala DLH Kabupaten Sleman Epiphana Kristyani menyebut kenaikan volume sampah baru terjadi pada hari keempat Lebaran. 

Menurut Epiphana, volume sampah masih terbilang normal pada awal Lebaran. Kenaikan volume sampah baru terjadi pada 13 April hingga 16 April 2024, di mana peningkatannya kurang lebih sembilan persen atau sekitar 15,5 ton per hari. “Sejak hari keempat Lebaran sampai dengan tanggal 16 April 2024 jumlah sampah 188,57 ton per hari,” kata dia, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga

Epiphana mengatakan, peningkatan volume sampah di Kabupaten Sleman pada masa libur Lebaran dipengaruhi banyaknya jumlah wisatawan. Volume sampah pun meningkat di beberapa destinasi wisata.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tengah berupaya melakukan pengolahan sampah. Salah satu upayanya dengan memperbanyak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Saat ini, pemkab berupaya menuntaskan pembangunan TPST Minggir.

Menurut Epiphana, pihaknya tengah menggenjot pembangunan akses truk ke TPST Minggir. Setelah itu rampung, diharapkan TPST bisa segera dioperasikan secara optimal. “Sosialisasi dan pembangunan TPST kita tingkatkan untuk menghadapi penutupan TPA Piyungan (tempat pembuangan akhir sampah di Kabupaten Bantul, DIY),” kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement