Jumat 19 Apr 2024 16:26 WIB

Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?

Keluhan Nadya Shavira tentang kasarnya kapster justru menjadi bumerang untuknya.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Tukang cukur keliling memakai alat pelindung diri saat memotong rambut bayi di halaman rumah pelanggan, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/6/2020). Balita perlu dikondisikan sebelum cukuran.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Tukang cukur keliling memakai alat pelindung diri saat memotong rambut bayi di halaman rumah pelanggan, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/6/2020). Balita perlu dikondisikan sebelum cukuran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus "kasarnya" kapster memegang kepala anak yang dikeluhkan influencer Nadya Shavira menarik perhatian warganet. Alih-alih mendapat simpati, curahan hati Nadya di Instagram Story justru menjadi bumerang baginya.

Nadya semula menunjukkan bahwa kapster tidak membantu membujuk anaknya dengan lembut. Ia pun memperlihatkan foto tangan kapster memegang kepala anaknya dengan kuat saat mencukur.

Baca Juga

Menurut warganet, Nadya semestinya langsung mengomunikasikan keluhannya kepada barbershop terkait, bukan curhat di media sosial. Di samping itu, ada catatan lain yang dapat menjadi pembelajaran bersama bagi ayah dan ibu baru.

Salah satu ibu muda, Nurlinggah Rahmadaniah, mengatakan, ada beberapa persiapan yang ia lakukan sebelum membawa anak untuk mencukur rambut. Warga Kalisari, Jakarta Timur itu memiliki seorang anak laki-laki berusia dua tahun.

 

"Pertama, sounding sih yang pasti, kasih tahu ke anaknya biar dia siap mau dicukur dan harus diam biar nggak bahaya. Terus kedua, kenalan dulu sama tukang cukurnya biar santai," kata Nurlinggah saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (19/4/2024).

Agar anak lebih merasa nyaman dan tenang, menurut Nurlinggah, orang tua bisa memangkunya selama proses memotong rambut. Memberikan camilan, mainan, atau tontonan juga bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak ketika ia tampak mulai bosan.

"Kalau anaknya ngereog, ya sudah, berhenti dulu. Jangan dipaksa, apalagi dikekep kepalanya, nanti anaknya makin berontak," kata Nurlinggah.

 

Merujuk pada pengalaman Nadya yang membagikan video ketika kapster memegang kepala anaknya dengan kencang, Nurlinggah mengatakan, sebaiknya ditegur dulu langsung di lokasi. Mengunggah ke Instagram agar viral dinilainya kurang bijak.

"Aku sih pasti negor dululah, kan garda terdepan anak kita ya orang tuanya. Dan dia (Nadya) lagi ada di dekat anaknya, langsung aja berdiri dan negor. Menurut aku, minimal yang pantas viral itu yang udah merugikan ya, terlebih misal nggak ada pertanggungjawaban," kata Nurlinggah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement