Jumat 19 Apr 2024 17:11 WIB

Eskalasi Geopolitik Tinggi, Revisi Perpres 191 Soal Subsidi Dikebut 

Revisi Perpres soal mekanisme subsidi energi akan diselesaikan pada Juni mendatang.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution meninjau kesiapan pasokan BBM dan LPG di Surabaya, Kamis (4/4/2024).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution meninjau kesiapan pasokan BBM dan LPG di Surabaya, Kamis (4/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan saat ini pemerintah mengatur berbagai cara untuk mengantisipasi dampak dari eskalasi perang dan ketegangan di global. Salah satunya dengan menertibkan konsumsi BBM dan LPG subsidi. Arifin mengatakan Revisi Perpres 191 Tahun 2019 yang mengatur tentang mekanisme subsidi energi akan diselesaikan pada Juni mendatang.

"Saat ini kan harga memang masih ditahan oleh pemerintah, terutama harga BBM. Harganya ditahan sampai Juni, pertimbangan pemerintah karena kita masih baru recovery dari segala macam lah ya. Jangan sampai masyarakat kena beban tambahan," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (19/4/2024).

Baca Juga

Hanya saja, kata Arifin penyaluran BBM subsidi dan LPG memang harus ditertibkan. Hingga saat ini Arifin tak menampik masih banyak orang yang berekonomi baik justru mengkonsumsi BBM subsidi dan LPG subsidi. 

"Perpres ini kami atur biar selesai itu yang gak tepat sasaran. Masyarakat berpartisipasi juga untuk mengurangi beban pemerintah," kata Arifin.