REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk siklus pembalasan yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran. Ia juga mengimbau masyarakat internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Pernyataan itu dikemukakan setelah terjadinya serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran semalam. Dalam serangan tersebut, pesawat tempur jarak jauh Israel dilaporkan menembakkan rudal ke aset Angkatan Udara Iran di Provinsi Isfahan, Iran tengah.
"Sekretaris Jenderal mengutuk setiap tindakan pembalasan dan mengimbau masyarakat internasional untuk bekerja sama mencegah perkembangan lebih lanjut yang dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi seluruh kawasan dan sekitarnya," kata juru bicara Stephane Dujarric pada Jumat (19/4/2024).
Sebelumnya, pada hari yang sama, Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal dan drone Teheran pada akhir pekan, menurut laporan dari sejumlah media Iran. Ledakan tersebut dilaporkan terjadi di dekat kota Isfahan.
Sebanyak tiga pejabat Iran mengatakan kepada The New York Times bahwa sasaran serangan itu adalah pangkalan udara dekat Isfahan. Pada Sabtu malam (13/4/2024) lalu, Korps Garda Revolusi Islam Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertamanya di wilayah Israel.
Serangan itu terjadi sebagai respons atas serangan udara mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Ibu Kota Suriah pada 1 April. Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan Israel telah mencegat hingga sebesar 99 persen target udara yang ditembakkan Iran, termasuk semua drone.