Jumat 19 Apr 2024 23:27 WIB

Cegah Terulangnya Peristiwa Sipadan-Ligitan, BI Genjot Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Lepasnya dua pulau tersebut salah satunya dikarenakan minimnya peredaran rupiah.

Para bankir dan TNI AL bersiap berangkat ke Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan KRI Cakalang dalam rangka Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Jumat (19/4/2024).
Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar
Para bankir dan TNI AL bersiap berangkat ke Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan KRI Cakalang dalam rangka Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Jumat (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Barat (Sumbar) menegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat tidak hanya sekadar mengedarkan uang. Menurutnya, program itu merupakan upaya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Misinya bukan hanya sekadar mengedarkan uang, tetapi menjaga kedaulatan NKRI," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Jumat (19/4/2024).

Baca Juga

Endang mengatakan pada 2002 Indonesia pernah kehilangan dua pulau yakni Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan yang lepas ke tangan Malaysia, setelah Mahkamah Hukum Internasional memberikan kedaulatan kepada Negeri Jiran. Lepasnya dua pulau tersebut salah satunya dikarenakan minimnya peredaran mata uang rupiah sebagai transaksi ekonomi di dua pulau itu.

"Kita pernah mengalami peristiwa yang menyedihkan dua pulau kita di Kalimantan lepas ke Malaysia karena peredaran uang rupiah tidak sampai ke situ," ujar Adang sapaan akrabnya.

Pada 2024, Ekspedisi Rupiah Berdaulat akan menyasar lima pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Para bankir nantinya akan mengedukasi wisatawan asing untuk menggunakan rupiah sebagai transaksi.

Dalam menjalankan Ekspedisi Rupiah Berdaulat pada 19 hingga 25 April 2024, BI Perwakilan Sumbar akan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Cakalang.

Sementara itu, Komandan Lantamal (Danlantamal) II Padang Laksamana Pertama TNI Syufenri mengatakan siap membantu dan mengawal pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat hingga ke daerah terluar Indonesia.

"Kami berharap ekspedisi ini memberikan kemudahan bagi masyarakat di daerah terdepan, terluar, dan terpencil untuk mendapatkan uang laiak edar," ujar Danlantamal.

Laksamana Pertama TNI Syufenri mengatakan melihat geografi Indonesia yang begitu luas, menjadi tantangan bagi Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI.

"Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa ada persatuan dan kesatuan antarkomponen dan elemen bangsa," ujar dia.

Ia menambahkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan bagian dari upaya menjaga kestabilan nilai rupiah sekaligus kedaulatan bangsa yang dibantu langsung TNI AL lewat sokongan KRI Cakalang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement