Sabtu 20 Apr 2024 08:58 WIB

Ini Pernyataan Resmi Patih Sepuh Kraton Kasepuhan Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat

Pihak Keraton Kasepuhan akan melakukan rembuk keluarga sebelum mengambil tindakan.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

Keluarga besar Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin. (Dok. Republika)
Keluarga besar Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin. (Dok. Republika)

CIREBON -- Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat menyayangkan terjadinya penolakan dan penutupan pintu Astana Gunung Sembung. Ia pun mengeluarkan pernyataan resmi terkait kisruh tersebut.

"Buat kami, masalah ini sangat prihatin. Kami sebetulnya ingin berziarah ke orangtua kita. Seharunya, tidak ada tindakan penutupan pintu untuk akses ke makan orangtua kita," ujar Pangeran Raja Goemelar kepada wartawan, di Cirebon..

Patih Sepuh mengungkapkan, bahwa keluarganya akan mengambil tindakan. Namun, kata dia, sebelum itu, akan dilakukan rembukan keluarga terlebih dulu,

"Insya Allah nanti kami, keluarga akan berembuk, nanti kita akan menyampaikan. Kenapa terjadi lagi penutupan? Nanti kita berembuk dengan keluarga dulu, kita bermusyawarah, mudah-mudahan ada solusi dan ada jalan keluar yang terbaik," ucapnya.

Sebelumnya, adik Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin, Pangeran Nusantara, tampak terlihat gusar dan emosi, saat berada di area kompleks makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jumat (19/4/2024). Pasalnya, dia tidak terima keluarganya ditolak di Astana Gunung Sembung ketika akan berziarah.


Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Nusantara, menabuh bedug dalam tradisi drugdag di<a href= Keraton Kasepuhan Cirebon yang menandai dimulainya puasa pada buan Ramadhan 1445 H lalu. " />
Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Nusantara, menabuh bedug dalam tradisi drugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon yang menandai dimulainya puasa pada buan Ramadhan 1445 H lalu.

Diketahui, keluarga Luqman Zulakedin dari Keraton Kasepuhan Cirebon berniat melaksanakan tradisi Grebeg Syawal. Yaitu, ziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan raja-raja Cirebon di Kompleks Astana Gunung Sembung, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Namun, peristiwa tidak mengenakan terjadi. Keluarga Keraton Kasepuhan yang sudah tiba dilokasi, justru mendapati adanya penolakan.

Kunci masuk ke area makam Syekh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati digembok oleh pihak yang mengatasnamakan Keluarga Besar Kesultanan Cirebon.

Bahkan terdapat tulisan yang menyebutkan, “Kami Keluarga Besar Kesultanan Cirebon tidak mengakui Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan!!!".

Padahal, di kompleks makam tersebut terdapat makam mendiang Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sultan Sepuh XIV yang juga ayah Luqman dan Pangeran Nusantara.

Mendapati hal itu, Pangeran Nusantara, adik Luqman Zulkaedin, yang berada dalam rombongan, tampak murka. Dia terlihat ingin memaksa masuk ke area makam Sunan Gunung Jati.

“Engga ada urusan, engga ada urusan. Kalau engga ada yang nemenin, saya sendiri,” katanya.

Namun, di tengah kerumunan keluarga besar dan abdi dalem, Pangeran Nusantara ditenangkan oleh sejumlah orang. Termasuk Patih Sepuh Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat. n Agus Yulianto

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/302553/ini-pernyataan-resmi-patih-sepuh-kraton-kasepuhan-pangeran-raja-goemelar-soeryadiningrat
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement