Sabtu 20 Apr 2024 14:30 WIB

Bukan Cuma Genosida, Israel Juga Dituding Lakukan Skolastisida di Gaza, Apa Itu?

Kelompok ahli PBB kecam penghancuran sistem pendidikan di Gaza oleh Israel.

Sejumlah massa aksi menunjukan poster saat aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Aksi yang digagas oleh para seniman yang mengatasnamakan Koalisi Musisi untuk Gaza dan KontraS tersebut untuk memberikan wadah bagi anak muda bersuara dan menuntut agar genosida di Palestina segera dihentikan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah massa aksi menunjukan poster saat aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Aksi yang digagas oleh para seniman yang mengatasnamakan Koalisi Musisi untuk Gaza dan KontraS tersebut untuk memberikan wadah bagi anak muda bersuara dan menuntut agar genosida di Palestina segera dihentikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kelompok ahli independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam keras penghancuran sistem pendidikan Palestina oleh Israel. Menurut pengamatan mereka, Israel melakukannya secara sistematis di tengah agresi yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

"Dengan lebih dari 80 persen sekolah di Jalur Gaza rusak atau hancur, amat wajar untuk mempertanyakan apakah memang ada upaya yang disengaja untuk secara sistematis menghancurkan sistem pendidikan di Palestina atau skolastisida," demikian menurut kelompok ahli itu pada Kamis (18/4/2024).

Baca Juga

Istilah "skolastisida" (scholasticide) merujuk pada pemusnahan sistem pendidikan secara sistematis melalui penangkapan dan pembunuhan guru, siswa, dan staf sekolah, serta penghancuran infrastruktur pendidikan. Para ahli mendesak Israel untuk menghormati hukum kemanusiaan dan hukum HAM internasional serta menjamin perlindungan institusi pendidikan, guru, maupun siswa.

"Kami juga mengingatkan Israel atas kewajibannya mematuhi putusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) pada 26 Januari," kata kelompok ahli.

Kelompok ahli itu anggotanya mencakup pelapor khusus PBB untuk hak mendapatkan pendidikan dan untuk situasi di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1967. Mereka juga memperingatkan dampak jangka panjang atas penghancuran sistem pendidikan Gaza.

"Serangan tanpa henti dan tanpa perasaan Israel terhadap infrastruktur pendidikan di Jalur Gaza memiliki dampak jangka panjang yang mengerikan terhadap hak dasar individu untuk belajar dan mengekspresikan diri secara bebas," kata mereka.

sumber : Antara, WAFA-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement