MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Hari Kartini tidak hanya tentang memperingati jasa Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia. Tetapi, juga merupakan momen refleksi terhadap peran dan kontribusi perempuan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kepemimpinan.
Di tengah arus perubahan zaman yang semakin dinamis, peran perempuan dalam memimpin suatu daerah, semakin diakui dan diperhitungkan. Salah satu contohnya adalah Bupati Indramayu Nina Agustina, yang telah menunjukkan kepemimpinan yang inspiratif dalam menjalankan tugasnya.
Setiap tanggal 21 April, Bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai penghormatan terhadap upaya Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita, terutama dalam bidang pendidikan. Namun, semangat Kartini tidak hanya relevan pada zamannya, tapi juga masih berdampak pada era modern ini.
Salah satu wujud dari semangat Kartini yang masih hidup adalah peningkatan peran dan kontribusi perempuan dalam berbagai bidang. Termasuk, dalam kepemimpinan dan seberapa besar kepedulian pemimipin itu dalam pemberdayaan perempuan.
Dalam konteks kepemimpinan perempuan, Bupati Indramayu, Nina Agustina, merupakan salah satu contoh yang patut diperhitungkan. Pada Hari Kartini saat ini, menjadi momentum Nina Agustina dalam memimpin Kabupaten Indramayu dengan pendekatan yang berlandaskan pada kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan Kabupaten Indramayu.
Sejak awal menjabat sebagai Bupati Indramayu Nina Agustina telah menetapkan visi dan misi yang kuat. Melalui visi Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat) dan misi Sapta Nata Mulia Jaya, 'Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak' menjadi salah satu bidang yang mendapatkan perhatian serius. Masuknya program tersebut sejalan dengan semangat Hari Kartini yang mengadvokasi hak-hak dan kesetaraan perempuan.
Pengarustamaan gender
Kesetaraan dan partisipasi perempuan merupakan salah satu aspek penting dari kepemimpinan Bupati Nina Agustina sebagai upaya dalam menciptakan pemerintahan yang inklusif dan berpihak pada pengarustamaan gender.
Kebijakan pengarustamaan gender oleh Pemkab Indramayu saat ini sudah tersebar di semua Perangkat Daerah. Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk P3A) Kabupaten Indramayu, pada tahun 2023 lalu prosentasi Anggaran Responsive Gender (ARG) mencapai 25,09 persen dari total belanja langsung pada APBD tahun anggaran 2023 lalu.
Pemberdayaan ekonomi perempuan
Melalui salah satu program unggulan 'Perempuan Berdikari' (Pe-Ri), Nina Agustina telah memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perempuan terutama eks purna pekerja migran Indonesia (Purna PMI) untuk mendapatkan pelatihan dan kewirausahaan untuk mengembangkan potensi dan keterampilan mereka dalam berbagai bidang.
Perempuan Berdikari merupakan sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada perempuan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan, dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan.
Dengan program Pe-Ri ini, sejak tahun 2021 hingga 2023 tercatat sebanyak 2.070 perempuan purna PMI telah dilatih untuk upgrade skill menjadi perempuan yang berdaya sebagai upaya menjadi perempuan yang bermartabat.
Pemberdayaan ekonomi perempuan juga dilaksanakan melalui program Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Kegiatan pelatihan kelompok PEKKA yang dilaksanakan pada tahun 2023 lalu telah melatih sebanyak 260 orang perempuan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan Kemandirian Perempuan Kepala Keluarga (pencari nafkah), agar berdaya guna secara ekonomi dan sosial menjadi sebuah komunitas di lingkungannya.
Pendidikan, sosial dan politik perempuan
Bupati Indramayu Nina Agustina juga memberikan ruang lebih besar bagi partisipasi perempuan dalam pendidikan, sosial dan politik.
Berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Barat melalui program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta), pada tahun 2023 lalu sebanyak 1.000 orang perempuan dari berbagai desa di Kabupaten Indramayu telah dilaksanakan pembelajaran dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diri para perempuan.
Selain itu, juga telah dilakukan sosialisasi politik perempuan bagi 100 orang calon legislatif perempuan dari semua partai di Kabupaten Indramayu. Tujuan Kegiatan ini untuk meningkatkan peran perempuan dalam berpartisipasi di bidang politik terutama di legislatif untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
Momentum peringatan Hari Kartini ini, sosok Bupati Indramayu Nina Agustina tidak hanya sosok pejuang dan cerminan dari semangat kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan terhadap kaum perempuan. Tetapi, juga merupakan contoh nyata dari bagaimana perempuan dapat memimpin dengan sukses dalam berbagai bidang. Melalui pendekatan yang inklusif dan berpihak pada gender, Nina Agustina telah berhasil membawa perubahan yang positif bagi masyarakat Kabupaten Indramayu.
Dalam berbagai kesempatan, Bupati Indramayu Nina Agustina menegaskan, dengan berbagai program yang telah dilaksanakan tersebut diharapkan para perempuan Indramayu bisa bangkit menjadi perempuan yang bermartabat menuju masa depan yang gemilang.
"Meningkatkan kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan kaum perempuan menjadi komitmen saya selama memimpin Kabupaten Indramayu. Mari kita terus bersinergi dan berkomitmen agar perempuan Indramayu bangkit dan menjadi perempuan bermartabat," tegas Nina. n Agus Yulianto