Senin 22 Apr 2024 05:45 WIB

Luhut Segera Bentuk Tim Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pada puncak mudik Lebaran, Kereta Cepat Jakarta-Bandung 21.422 penumpang per hari.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kereta cepat Whoosh melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegalluar dari Stasiun Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kereta cepat Whoosh melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegalluar dari Stasiun Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihaknya segera membentuk tim untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi.

"Untuk kereta cepat Jakarta–Surabaya, kami sepakat segera tim dibentuk," ujar Luhut sebagaimana dipantau melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan di Jakarta, Ahad (22/4/2024).

Baca: Dua FREMM dari Italia akan Jadi Kapal Perang Terbesar TNI AL

Sebelumnya, Luhut telah memaparkan, dalam tiga bulan terakhir, rata-rata penumpang mencapai 15 ribu penumpang per hari dan terus meningkat. Pada puncak arus mudik Lebaran mencapai 21.422 penumpang atau naik 34 persen.

Menurut Luhut, angka tersebut merupakan bukti nyata bahwa proyek kereta cepat Jakarta–Bandung sudah selayaknya dilanjutkan sampai ke Surabaya. "Kami semua sepakat agar task force yang dibentuk dapat menindaklanjuti kerja sama strategis ini dalam waktu dekat," ucap Luhut.

Baca: TNI AU dan RAJF Berhasil Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Airdrop

Dengan begitu, Luhut melanjutkan, misi antara Indonesia dan China dalam mendorong pembangunan berbasis komunitas pada masa depan dapat tercapai bersama. Selain mendorong keberlanjutan proyek kereta cepat, Luhut juga akan mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung agar bisa langsung mengirim kontainer keluar negeri.

"Kita cari partner, (Pelabuhan) Ningbo salah satu partner kita, yang kita akan mainkan," kata Luhut.

Pengembangan pelabuhan di Kabupaten Batu Barat, Sumatra Utara, tersebut ditargetkan oleh Luhut untuk menunjukkan kemandirian Indonesia dalam perdagangan internasional. "Tidak perlu menjadi feeder dari Singapura," ucap Luhut.

Baca: Prabowo Tinjau SMP di Beijing yang Sediakan Makan Siang Gratis

Pernyataan tersebut Luhut sampaikan terkait hasil dari Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRC di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2024). Selain kerja sama di bidang transportasi, Luhut juga membahas kerja sama di bidang agrikultur dan kemaritiman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement