Senin 22 Apr 2024 08:21 WIB

Silaturahim Syawal, Pemimpin Umum Hidayatullah Tekankan Tekad Dakwah dan Munajat

Silaturrahim Syawal ini dihadiri oleh kader-kader Hidayatullah.

Silaturahim Syawal Hidayatullah
Foto: Dok Hidayatullah
Silaturahim Syawal Hidayatullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telah menjadi tradisi puluhan tahun, setiap usai Ramadhan, Pesantren Hidayatullah Ummul Qura Balikpapan menggelar Silaturrahim Syawal. Pada tahun ini Silaturrahim Syawal dilangsungkan selama dua hari berturut-turut di Masjid Arriyadh (20-21/4/24).

"Agenda ini menjadi tradisi dan kegiatan kultural di Hidayatullah sebagai upaya memupuk, menyegarkan dan memperbarui semangat dakwah, usai ditempa selama Ramadhan. Syawal sebagaimana artinya menjadi semangat untuk kita terus meningkatan kebaikan-kebaikan," terang Ketua Pesantren Hidayatullah Ummul Qura Balikpapan, Ust. Hamzah Akbar.

Baca Juga

Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad dalam sesi pembukaan sekaligus penutupan memusatkan nasihatnya pada pentingnya membangun semangat ibadah agar kokoh dalam dakwah, serius dalam munajat serta kerelaan diri untuk berlelah-lelah dalam perjuangan Islam.

"Kalau sebulan suntuk, ruh ini bolak-balik ke langit, atau bolak-balik menemui Allah SWT, yang mana perjalanan ruh dalam Surah Al-Ma'ariz sebanding dengan perjalanan 50.000 tahun manusia, itu adalah dalam rangka agar kita komitmen dalam dakwah. Sebab ternyata berada di pelosok-pelosok bumi itu (dalam rangka dakwah) lebih utama dalam pandangan Allah SWT," tuturnya.

"Ya, memang perlu selalu kita memiliki ruh yang terus membesarkan asma Allah. Allahu Akbar. Warabbaka Fakaabir. Jadi nanti kalau merasa lemah, munajat kepada Allah, ada yang lelah, munajat lagi kepada Allah. Setelah itu bersungguh-sungguh dalam segala hal, termasuk berdiskusi. Kalau diskusi benar-benarlah diskusi," lanjutnya menegaskan.

Terakhir Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammd dalam tausiyah penutupannya menitikberatkan pemahaman penting perihal rasa lelah. Bahwa kalau ada kelelahan dirasakan itu harus kita syukuri.

"Kita bersyukur diberi kesempatan untuk berlelah-lelah. Walaupun lelah kita itu dalam pandangan Allah sangat tidak berarti. Tetapi karena kehadiran kita dalam perjuangan dimulai dari niat yang sungguh-sungguh, dari niat yang mulia, itulah yang menjadikan lelah yang sedikit itu (sebagai sebab) Allah membuka jalan, Allah membuka pintu dan jalan (As-Subul) hidayah dari Allah SWT," urainya.

Silaturrahim Syawal ini dihadiri oleh kader-kader Hidayatullah dari seluruh Kalimantan, sebagian Sulawesi hingga Jakarta dan dari Kepulauan Riau.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement