Senin 22 Apr 2024 13:01 WIB

Ekonom: Cadangan Devisa Tahan Laju Pelemahan Rupiah

Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 sebesar 140,4 miliar dolar AS.

Red: Ahmad Fikri Noor
Warga antre menukar uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia (BI).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Warga antre menukar uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia (BI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Josua Pardede mengatakan, cadangan devisa adalah salah satu amunisi yang dapat menahan laju pelemahan rupiah akibat tensi geopolitik di Timur Tengah yang meningkat dan sentimen arah suku bunga acuan global.

"Untuk menahan pelemahan rupiah lebih lanjut, sebenarnya Bank Indonesia masih mempunyai amunisi yang cukup banyak atau kuat ditopang oleh cadangan devisa yang masih terbilang relatif tinggi," kata Josua di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Baca Juga

Kepala ekonom Bank Permata itu menilai cadangan devisa RI masih relatif tinggi sehingga Bank Indonesia masih bisa akan masuk dan melakukan intervensi ke pasar valas. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 tetap tinggi sebesar 140,4 miliar dolar AS.

Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Posisi cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.