REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan penurunan status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, dari sebelumnya level Awas kini menjadi Siaga. Hendra mengatakan potensi bahaya saat ini berupa erupsi skala kecil dengan sebaran material erupsi terbatas di sekitar puncak.
"Tingkat aktivitas Gunung Ruang diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 WITA," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Menurutnya, material hasil erupsi mengalami penumpukan pada lereng atas bagian timur yang berpotensi menjadi guguran atau longsoran batuan. "Pelepasan gas berpotensi masih terjadi dengan skala cenderung menurun sebagai tahap akhir dari rangkaian erupsi," kata Hendra.
Lebih lanjut dia menyampaikan seiring dengan penurunan status itu, maka rekomendasi jarak aman juga berkurang dari sebelumnya sejauh enam kilometer saat ini menjadi radius empat kilometer dari pusat kawah aktif.
PVMBG merekomendasikan pemukiman masyarakat di Pulau Tagulandang harus berada di luar radius empat kilometer agar terhindar dari bahaya erupsi. "Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan," ucap Hendra.
Sementara itu, Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado, Sulawesi Utara, mulai beroperasi secara normal pada Senin pukul 12.01 WITA. Sebelumnya, bandara tersebut ditutup sejak Kamis (18/4/2024) akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Kepulauan Sitaro, Sulut.
"Setelah selama hampir lima hari ditutup, akhirnya siang ini bandara dibuka dan beroperasi secara normal kembali," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Samrat Maya Damayanti di Manado, Sulut, Senin.
Maya mengatakan berdasarkan Notam A1041/24 NOTAMR A1021/24, diberitahukan bahwa penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi telah dibuka kembali. Sementara itu, Humas Bandara Samrat Manado Yanti Pramono menambahkan pembukaan Bandara Samrat pada Senin siang ini karena sesuai pengamatan aktivitas sebaran abu vulkanik Gunung Ruang telah memungkinkan untuk dilakukan penerbangan.
"Setelah dibuka, kami akan terus memantau aktivitas Gunung Ruang demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan," katanya.