Senin 22 Apr 2024 17:44 WIB

Gara-Gara Serangan Israel, Ekonomi Global Dinilai Semakin Sulit Pulih

Pelemahan ekonomi global pun diperkirakan bakal terus berlanjut.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Indef
Foto: indef.or.id
Indef

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik antara Iran dan Israel dinilai akan semakin menyulitkan ekonomi global untuk pulih. Pelemahan ekonomi global pun diperkirakan bakal terus berlanjut.

"Sebetulnya ekonomi global juga sudah tidak baik-baik saja. Maka, ketika konflik itu meletus, semakin terasa pemulihan ekonomi global atau katakanlah optimisme bahwa ekonomi global ke depan akan tumbuh lebih baik semakin tipis," ujar Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto dalam webinar, Senin (22/4/2024).

Baca Juga

Ia menyebutkan, ada sejumlah kondisi yang mengindikasikan ekonomi global bakal terus melemah. Di antaranya, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat secara signifikan sepanjang 2024 hingga mencapai 4,7 persen.

Kedua, harapan penurunan suku bunga global semakin minim. Saat ini di angka sekitar enam persen.

"Dari survei-survei terbaru, dari financial sector menggambarkan yang tadinya diperkirakan Juni akan terjadi penurunan Fed Funds Rate (FFR). Itu semakin tidak relevan,” jelasnya.

Maka, kata dia, FFR berpeluang dipertahankan cukup lama atau higher for longer. Itu menurutnya, menyebabkan ketidakpastian semakin tinggi.

Eko melanjutkan, tidak hanya nilai tukar, suplai minyak global juga berpotensi mengalami gangguan. Itu karena, sebayak 21 persen alur perdagangan komoditas tersebut melalui Selat Hormuz, seperti diketahui kawasan tersebut dikuasai oleh Iran. 

Seperti diketahui, ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak Israel menyerang konsulat Iran di Suriah. Eskalasi konflik terjadi seiring dengan Iran melakukan serangan balasan menggunakan drone ke Israel. Setelahnya, Israel kembali menyerang Iran dengan menggunakan drone. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement