REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa petugas kesehatan telah menemukan sedikitnya 50 mayat orang yang dibunuh dan dikuburkan oleh pasukan Israel di sebuah rumah sakit di kota selatan Khan Yunis. Pihak militer Israel sedang memeriksa laporan tersebut untuk memastikan. Badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan bahwa jenazah tersebut ditemukan di halama komplek Medis Nasser.
“Di dalam kompleks Medis Nasser terdapat kuburan massal yang digali oleh penduduk Israel, kami terkejut dengan kehadiran 50 jenazah di salah satu lubang kemarin. Kami melanjutkan operasi pencarian hari ini dan menunggu semua kuburan digali untuk mengetahui jumlah terakhir para martir,” kata Juru Bicara Badan Pertahanan Sipil, Mahmud Bassal ketika diwawancarai oleh AFP, Senin (22/04/2024).
Mahmud mengindikasi bahwa jenazah – jenazah yang telah ditemukan merupakan korban dari penyiksaan dan pelecehan yang dilakukan oleh penduduk Israel. Karena jenazah – jenazah tersebut tidak mengenakan pakaian ketika ditemukan.
Pertempuran sengit telah terjadi pada pertengahan bulan Februari di daerah sekitar rumah sakit dan terjadi pengepungna oleh tentara Israel menggunakan tank serta kendaraan berlapis baja lainnya pada 26 Maret lalu. Hamas mengutuk apa yang telah diperbuat oleh tentara Israel dan mengatakan bahwa mereka seperti pembunuh berdarah dingin.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa rumah sakit terbesar di wilayah Palestina, Al-Shifa di Kota Gaza, telah hancur menjadi abu akibat pengepungan Israel bulan lalu. Hal tersebut menyebabkan bangunan yang tak berpenghuni yang berisi banyak mayat.
Staf WHO yang mendapatkan akses ke fasilitas yang hancur tersebut menggambarkan pemandangan mengerikan dari jenazah yang hanya terkubur sebagian, anggota tubuh mereka yang menonjol, dan bau busuk yang menyengat.
Israel terlibat dalam serangan militer besar – besaran melawan kelompok militer Hamas di Gaza setelah mereka meluncurkan serangan kepada kelompok Israel. Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mengakibatkan kematian 1.170 orang, baik warga Israel maupun warga asing, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.