REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stefano Pioli menegaskan dirinya masih memiliki lebih banyak hal untuk diberikan kepada AC Milan meskipun baru saja "membiarkan" Inter Milan mencetak sejarah. Inter memastikan gelar juara Serie A Liga Italia musim ini setelah mengalahkan Milan 2-1 di San Siro, Selasa (23/4/2024) dini hari WIB.
Ini pertama kalinya dalam sejarah Inter memastikan gelar juara dalam kemenangan dalam laga derby. Ia juga menyesali kekalahan derby tersebut. "Sayangnya, kami kembali tidak mampu meraih hasil imbang dalam derby ini," kata Pioli kepada DAZN, dikutip dari Football Italia, Selasa (23/4/2024).
Namun Pioli mengatakan, ia sudah berusaha mencegah Inter merayakan Scudetto lebih cepat. Ia juga merasa bisa memberikan sesuatu yang lebih pada masa depan.
"Saya mencoba meningkatkan moral para pemain, karena jelas ini adalah kekalahan yang menyakitkan bagi semua yang ada di baliknya. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkan para pemain saya, karena kami harus mengakhiri musim dengan baik, kami memiliki pertandingan penting lainnya pada Sabtu," kata Pioli.
Theo Hernandez dan Davide Calabria sama-sama dikeluarkan dari lapangan, jadi mereka akan diskors melawan Juventus pada berikutnya saat kedua tim berhadapan untuk memperebutkan tempat kedua. Sang pelatih berspekulasi dengan menempatkan Rafael Leao sebagai False 9, Christian Pulisic di kiri dan Yunus Musah pindah ke kanan, sementara di sebagian besar pertandingan mereka bermain dengan tiga bek.
"Prioritasnya adalah menghilangkan keseimbangan dua lawan dua dalam serangan dan mencari ruang untuk serangan balik. Kami tertinggal, saya pikir Inter menyakiti kami hanya melalui sepak pojok dan serangan balik, tetapi ketika Anda mengejar permainan, Anda harus mengambil risiko," kata dia.
Menurutnya, Milan memiliki peluang bagus lewat Leao. Namun, kata dia, mereka tidak memiliki sedikit keberuntungan yang bisa memberikan Milan hasil imbang.
Inter unggul 17 poin dari Milan di tabel Serie A sekarang. Pioli ditanya apakah perbedaan antar klub benar-benar sebesar itu.
"Inter menjalani musim yang luar biasa, mereka hanya kalah dalam satu pertandingan, namun selama tiga atau empat tahun, tidak ada yang meragukan bahwa mereka memiliki skuad terkuat di liga. Jika kesenjangan antara Inter dan kelompok pengejarnya sebesar itu, itu berarti mereka adalah tim yang sangat kuat dan kami semua harus meningkatkan level," kata dia.
Milan tidak hanya tersendat di Serie A, tetapi juga tersingkir dari Liga Champions dan pekan lalu juga di Liga Europa, kalah di kedua leg dari Roma di perempat final. Pioli ditanya apakah ini akhir dari sebuah era, apalagi di tengah kabar ia akan hengkang di akhir musim.
"Saya tidak tahu. Inzaghi tampak kesulitan 14 bulan lalu menurut media dan lihat apa yang diraihnya setelah itu. Saya senang di sini, saya bekerja dengan baik dan saya pikir tim memiliki ruang untuk berkembang," ujarnya.