REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (23/4/2024) tergelincir menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diadakan pada 24-25 April 2024.
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp 16.244 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.237 per dolar AS.
"Pelaku pasar wait and see terhadap hasil RDG BI untuk memastikan kebijakan suku bunga ke depan," kata ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Ia memperkirakan BI masih akan tetap mempertahankan BI-Rate sebesar 6 persen pada pengumuman hasil RDG BI pekan ini.
Aliran dana asing yang masih terus keluar dari pasar domestik turut mempengaruhi pelemahan rupiah yang masih bertengger di atas Rp 16.000 per dolar AS.
Dana asing yang keluar dari pasar saham dan obligasi dalam negeri saat ini telah mencapai Rp 31,3 triliun.
Selain itu, jika dilihat dari faktor-faktor pergerakan rupiah akhir-akhir ini masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal dengan spekulasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih akan mempertahankan suku bunga tingginya untuk beberapa waktu ke depan.
Pasar memperkirakan The Fed baru akan menurunkan suku bunga paling cepat September 2024.
Pada perdagangan hari ini, Reny memproyeksikan rupiah akan bergerak ke kisaran Rp 16.194 per dolar AS sampai dengan Rp 16.268 per dolar AS.