REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pengunjuk rasa pro-Palestina menggelar demonstrasi di Istanbul saat Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier bertemu dengan Walikota Istanbul Ekram Imamoglu. Kunjungan Senin (23/4/2024) digelar untuk menandai 100 tahun hubungan diplomasi dua negara.
Dikutip dari Aljazirah, ketika Steinmeier dan Imamoglu mengunjungi pameran di stasiun kereta api bersejarah Sirkeci, Istanbul, para pengunjuk rasa pro-Palestina mulai meneriakkan slogan-slogan dari seberang rel kereta api. Polisi dengan cepat turun tangan, menjauhkan mereka dari pagar dan menggunakan kekuatan untuk menahan mereka.
Kritikus mengatakan Jerman memiliki bias anti-Palestina dan negara itu juga digugat Nikaragua ke Mahkamah Internasional atas tuduhan membantu genosida Israel di Gaza dengan menjual senjata ke Israel. Serangan Israel ke Gaza sudah menewaskan lebih dari 34 ribu orang Palestina.
Sementara itu sekitar 2.000 orang berkumpul di Paris untuk berunjuk rasa menolak rasisme, Islamofobia dan kekerasan polisi sambil menunjukkan solidaritas pada rakyat Palestina di Gaza. Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan mengenakan kafiyeh.
Mereka meneriakkan slogan seperti "Hentikan genosida di Gaza" dan "Perlawanan anti-Kolonialis anti-Zionis." Tokoh-tokoh dari gerakan Rompi Kuning serta partai sayap kiri Prancis, La France Insoumise turut turun ke jalan.
Sementara itu di Gaza, badan pertahanan sipil Palestina menemukan kuburan massal yang berisi lebih dari 200 jenazah di halaman Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza.Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 22 orang, termasuk 18 anak-anak, tewas dalam serangan Israel di kota Rafah, Gaza selatan, semalam.