Selasa 23 Apr 2024 14:01 WIB

Vaksinolog Pastikan Vaksin Meningitis Aman Diberikan pada Jamaah Haji

Vaksin meningitis akan diberikan kepada jamaah saat proses pengurusan visa.

Red: Ani Nursalikah
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin meningitis untuk diberikan kepada Petugas Haji Daerah (PHD) embarkasi Sultan Iskandar Muda, Aceh, di Banda Aceh, Jumat (19/4/2024). Pemerintah menyediakan vaksin meningitis untuk seluruh calon jemaah dan petugas haji 2024 sebagai upaya pencegahan terhadap virus meningitis dan penyakit lainnya selama menjalankan ibadah di tanah suci.
Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin meningitis untuk diberikan kepada Petugas Haji Daerah (PHD) embarkasi Sultan Iskandar Muda, Aceh, di Banda Aceh, Jumat (19/4/2024). Pemerintah menyediakan vaksin meningitis untuk seluruh calon jemaah dan petugas haji 2024 sebagai upaya pencegahan terhadap virus meningitis dan penyakit lainnya selama menjalankan ibadah di tanah suci.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dirga Sakti Rambe memastikan vaksin meningitis aman untuk diberikan kepada calon jamaah haji.

"Ini kan ketentuan dari pemerintah (Arab) Saudi, artinya semua jamaah dari seluruh dunia sekian juta orang itu ya divaksinasi dengan vaksin yang jenis atau merknya kurang lebih kan sama ya kurang lebih 1-5 merk di seluruh dunia begitu. Jadi kita tidak perlu meragukan soal keamanan dan efektivitasnya ya ," katanya dalam diskusi mengenai vaksin meningitis yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Baca Juga

Dirga mengatakan vaksin meningitis bukanlah merupakan hal baru di dunia kesehatan karena vaksin tersebut telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Adapun jika terdapat Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Kipi), ia menyebut hal tersebut merupakan hal biasa, layaknya kejadian ikutan saat penyuntikan vaksin Covid-19 beberapa tahun yang lalu.

"Paling habis disuntik, tangannya pegal-pegal sedikit ya, nanti malam kemeng-kemeng sedikit itu biasa, itu tanda bahwa vaksinnya bekerja. Cukup banyak minum, istirahat, kalau demamnya di atas 38 (derajat) boleh minum paracetamol, sudah. Nanti itu akan hilang dalam 1-2 hari, jadi nggak perlu dikhawatirkan," ujarnya.