Selasa 23 Apr 2024 17:50 WIB

Kemenparekraf dan ILO Ajak Desa Wisata Tingkatkan Pemahaman Ekonomi Hijau

Konsep ekonomi hijau dan biru dapat mendukung capaian sektor pariwisata.

Red: Fuji Pratiwi
Tiga anak membawa bendera merah putih di pantai dengan latar belakang Pulau Maitra (kanan) dan Pulau Tidore (kiri) dilihat dari Kelurahan Kalumata, Kota Ternate, Maluku Utara, Ahad (5/11/2023).
Foto: Antara/Andri Saputra
Tiga anak membawa bendera merah putih di pantai dengan latar belakang Pulau Maitra (kanan) dan Pulau Tidore (kiri) dilihat dari Kelurahan Kalumata, Kota Ternate, Maluku Utara, Ahad (5/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan International Labor Organization (ILO) menggelar pelatihan bertajuk "Training of Trainers (TOT) on Transitioning to a Green and Blue Economy" di Yogyakarta, DIY.

Pelatihan yang digelar pada 22–26 April 2024 tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang ekonomi hijau dan biru. Juga bagaimana mengimplementasikan prinsip ekonomi hijau dan biru dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga

"Kerja sama dalam bidang pemberdayaan masyarakat di desa wisata ini sejalan dengan pilar produktivitas, inklusivitas, dan keberlanjutan yang menjadi nilai-nilai yang ditekankan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pengembangan kepariwisataan Indonesia," ujar Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Diah Martini Paham lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Ekonomi hijau, lanjut dia, mendukung praktik berkelanjutan, efisiensi sumber daya, dan transisi ke arah sumber-sumber energi terbarukan. ektor yang masuk dalam konsep ekonomi hijau adalah energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, ekowisata dan teknologi hijau.