Selasa 23 Apr 2024 17:35 WIB

Merapi Luncurkan Puluhan Kali Guguran Lava Lebih dari 24 Jam Terakhir

Kegempaan Gunung Merapi juga tercatat masih cukup tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/2/2024). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 28 Februari 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi sembilan kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter dan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran Gunung Merapi.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/2/2024). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 28 Februari 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi sembilan kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter dan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa Gunung Merapi telah mengeluarkan puluhan guguran lava selama lebih dari 24 jam terakhir, yakni sejak 22-23 April 2024.

BPPTKG merinci bahwa selama 22 April, Merapi meluncurkan 22 guguran lava. Seluruh guguran lava tersebut dilaporkan mengarah ke Kali Bebeng. 

Baca Juga

“Jarak luncur maksimal 1.800 meter,” kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Selasa (23/4/2024). 

Sedangkan, pada 23 April ini sudah dilaporkan empat kali guguran lava. Empat guguran lava tersebut tercatat terjadi pada pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB. 

“Empat kali guguran lava mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter,” ucap Budi. 

Sementara itu, dalam dua hari ini belum dilaporkan adanya luncuran awan panas guguran (APG). Meski, potensi bahaya Merapi saat ini masih berupa guguran lava dan AGP di sektor selatan-barat daya dan sektor tenggara. 

Lebih lanjut, dikatakan bahwa untuk kegempaan Merapi juga masih cukup tinggi. Selama 22 April BPPTKG mencatat 89 gempa guguran, 59 gempa fase banyak, 13 gempa vulkanik dangkal.

“Juga tercatat tiga gempa low frekuensi, dan lima gempa tektonik,” jelasnya. 

Sedangkan, pada 23 April ini sejak pukul 00.00 WIB hingga 00.12 WIB sudah tercatat 29 gempa guguran, 14 gempa fase banyak, dua gempa vulkanik dangkal, dan satu gempa tektonik jauh. 

“Saat ini tingkat aktivitas Merapi masih di level 3 atau siaga,” ungkap Agus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement