REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mendorong penguatan mitigasi bencana dalam mengantisipasi bencana yang terjadi di Indonesia. Ia pun berharap terjadi perubahan dalam menghadapi bencana dari tanggap darurat menjadi mitigasi bencana.
"Kita perlu mengubah paradigma dalam menghadapi bencana ini dari penanganan reaktif menjadi mitigasi bencana," ucap dia saat melaksanakan penanaman ribuan pohon di Desa Sadangmekar, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Senin (22/4/2024).
Selama ini, pendekatan penanganan bencana lebih banyak bersifat tanggap darurat dibandingkan mengurangi risiko bencana. Penanaman pohon menjadi bagian dari kesiapsiagaan menghadapi bencana.
"Selama ini kita selalu terjebak pada pendekatan reaktif tanggap darurat, ketimbang mengurangi resiko bencana," kata dia.
Penanaman pohon dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melibatkan berbagai pihak seperti BPBD Bandung Barat, BNI, Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat.
Ace menyebut saat ini harus menjadi agenda bersama dalam mengatasi perubahan iklim. Salah satunya menjaga alam. Penanaman pohon bagian dari mengubah cara pandang terkait kebencanaan.
Sekretaris Utama BNPB Rustian mengatakan penanaman pohon bagian dari upaya pemulihan lingkungan pasca bencana banjir dan longsor. Penanaman pohon jenis vegetatif dan tanaman produktif seperti mangga, durian, nangka dan lengkeng.
"Kita harus tunjukkan sikap peduli kita pada alam. Salah satunya melakukan penanaman pohon," kata dia.