Selasa 23 Apr 2024 20:52 WIB

BI: Kepemimpinan Perempuan Penting untuk Inklusivitas Sektor Ekonomi

Perempuan mampu mengadvokasi kebijakan dan praktik yang mengatasi diskriminasi.

Tangkapan layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.
Foto: Dok Tangkap Layar
Tangkapan layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menilai kehadiran perempuan sebagai pemimpin berperan penting untuk menciptakan inklusivitas di sektor ekonomi.

“Kesenjangan gender terjadi baik di pemerintahan, korporasi, maupun ekonomi secara keseluruhan. Ini bisa dikurangi dengan pemimpin perempuan, karena mereka bisa menjadi panutan bagi perempuan lainnya sehingga bisa mengurangi kesenjangan dan mendorong inisiatif keberagaman dan inklusi,” kata Destry saat seminar bertajuk “The Role of Women Leadership in Digital Era” di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Baca Juga

Dia juga menyebut perempuan berperan penting pada era digital kini. Ia berpendapat perempuan memiliki perspektif yang beragam dan mampu menyeimbangkan kemampuan teknis dan humanis. Dengan empati yang tinggi, pemimpin perempuan bisa mendorong dan mengarahkan teknologi serta inovasi menjadi lebih inovatif dan inklusif.

“Pengalaman dan kemampuan multitasking oleh perempuan ini akan berkontribusi cukup signifikan pada proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang akan bisa lebih komprehensif,” tutur dia.

Berikutnya, dunia digital menciptakan arus pekerjaan baru yang mendorong jarak jauh dan virtual. Untuk itu, dibutuhkan kepemilikan dan keterikatan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

“Di sinilah perempuan memainkan peran yang sangat signifikan, karena sesuai kodrat sebagai ibu bagi anak-anaknya,” ujarnya.

Terakhir, dia meyakini perempuan mampu mengadvokasi kebijakan dan praktik yang mengatasi diskriminasi, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi semua orang. Destry mengatakan kemampuan itu penting di era digital karena segala sesuatu terjadi dengan sangat cepat dan tingkat kompleksitas yang beragam.

Hal itu yang membuat perempuan memperoleh kesempatan yang luas untuk menggunakan kelebihannya.

“Kelebihan perempuan sangat penting untuk mendorong inovasi, keberagaman, dan inklusi serta memberdayakan generasi masa depan untuk terus berkembang,” tutup Destry.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement