Rabu 24 Apr 2024 07:12 WIB

PLN Nusantara Power Berhasil Pangkas 17 Tuta Ton Emisi CO2

Salah satu kinerja PLN NP ditunjukkan melalui produksi energi bersih.

Red: Ahmad Fikri Noor
PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) meresmikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia.
Foto: PLN
PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) meresmikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Nusantara Power (PLN NP) selaku subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara mencatat sukses mengurangi emisi karbon setara 17 juta ton CO2 melalui berbagai inovasi. Hal itu antara lain menjadi penyedia bursa karbon, program co-firing, dan proyek energi baru dan terbarukan bertema Green Energi Movement (GEM).

Direktur Human Capital Management dan Administrasi PLN NP Karyawan Aji di Jakarta, Selasa (23/4/2024) menyampaikan hampir 1 juta karbon telah diperdagangkan di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) oleh PLN Nusantara Power melalui PLTGU Muara Karang Blok 3.

Baca Juga

Menurutnya, PLN NP mengusahakan dari berbagai sisi untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat termasuk dengan melantai di bursa karbon ini.

"Selain melalui bursa karbon, terdapat 11 PLTU PLN NP yang telah menjadi peserta perdagangan karbon dan mendapatkan kuota Persetujuan Teknis batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) yang disetujui oleh Kementerian ESDM dengan jumlah yang dapat diperdagangkan mencapai 35 juta ton," terang Karyawan Aji.