REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah berusia senja, sebagian lansia maish mencari pekerjaan atau ingin memperpanjang masa kerja mereka. Baik itu karena kebutuhan atau karena belum siap untuk pensiun. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencari kerja pada usia senja.
Dilansir LinkedIn, hampir semua orang yang tumbuh pada usia 50 dan 60 tahun ke atas, menabung kurang dari 10 ribu dolar AS (Rp 162 juta) untuk masa pensiun. Kebutuhan finansial untuk tetap bekerja adalah suatu hal yang nyata. Bekerja setelah masa pensiun adalah peluang besar, sebaiknya dimulai dengan mengevaluasi situasi keuangan.
Berapa lama Anda bisa mempertahankan gaya hidup Anda saat ini? Berapa banyak yang Anda perlukan ke depan?
Kenyataannya adalah Anda mungkin tidak akan dipekerjakan dengan gaji yang Anda hasilkan sebelumnya. Anda mungkin ingin memikirkan kembali usia pensiun dan mempertimbangkan kapan harus mengumpulkan jaminan sosial.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, pertimbangkan jenis pekerjaan yang ingin Anda lakukan pada tahap kehidupan saat ini. Mungkin pindah ke bidang baru akan memberi kita lebih banyak kepuasan pribadi.
Jika memilih tetap berada di bidang yang Anda kuasai atau industri yang sudah Anda kenal dengan baik, maka pertimbangkan untuk menjadi konsultan. Mungkin Anda memerlukan waktu persiapan dan pengelompokan ulang untuk memulai dan menjalankannya. Jadi pastikan untuk mempertimbangkan berapa lama Anda bisa bertahan tanpa gaji dan tunjangan. Anda bisa mengambil pekerjaan paruh waktu sambil membangun bisnis sampingan untuk membantu secara finansial.
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk memulai blog atau podcast. Ini cara yang bagus untuk merasakan apa yang diinginkan orang. Metode-metode ini dapat menjadi alat pemasaran yang berharga bagi bisnis Anda dan dapat membantu jika Anda sedang mencari pekerjaan. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dunia digital.
Pertimbangkan untuk mencari pekerjaan di perusahaan yang lebih kecil, termasuk perusahaan nirlaba, perusahaan rintisan, asosiasi perdagangan kecil, dan dunia pendidikan. Biasanya, pemberi kerja ini beroperasi dengan staf cadangan dan bergantung pada pengalaman dan keahlian seiring bertambahnya usia.
Sebagian besar pekerjaan saat ini datang melalui jaringan. Mungkin Anda keluar dari kerja sudah bertahun-tahun merasa aman dalam pekerjaan. Jadi sekarang Anda perlu menemukan kelompok tempat berinteraksi dan menghubungkan diri dengan profesional bisnis lainnya.
Pekerja berusia tua lebih loyal?
Ageisme adalah fakta kehidupan di masyarakat. Jika Anda seorang pencari kerja berusia di atas 60 tahun, jadikan ageisme menguntungkan Anda. Beberapa perusahaan percaya bahwa orang yang lebih tua hanya ingin bekerja dalam waktu singkat, dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
Penelitian menunjukkan bahwa yang terjadi justru sebaliknya. Pekerja yang lebih tua cenderung lebih setia dan bertahan lebih lama dibandingkan pekerja yang lebih muda. Mereka tidak mencari batu loncatan.
Pekerja yang lebih muda berpindah-pindah untuk memperoleh keterampilan baru. Generasi yang lebih tua telah memiliki keterampilan selama bertahun-tahun, serta kematangan profesional untuk menambah nilai pada bisnis.
Hambatan lainnya adalah persepsi bahwa pekerja berusia lanjut kurang produktif dan energik. Hal ini juga bukan merupakan fakta karena mereka sama produktifnya dengan kelompok usia lainnya. Variasinya terjadi antar pekerja, bukan kelompok umur.
Untuk mengatasi stereotip tersebut, pekerja lanjut usia yang sehat secara fisik dapat menunjukkan sikap get-up-and-go. Banyak perusahaan juga percaya bahwa pelamar kerja yang berusia lebih tua mengharapkan gaji yang tinggi atau terlalu memenuhi syarat. Kebanyakan orang yang berusia di atas 60 tahun merasa senang dan ingin kembali ke posisi mereka beberapa tahun yang lalu.
Kurangnya pengetahuan teknologi juga merupakan salah persepsi. Itulah sebabnya terlibat di media sosial dan memiliki blog dapat menjadi aset untuk memperkenalkan diri kita.