REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi meluncurkan call center multibahasa baru untuk meningkatkan komunikasi dengan para jamaah dari seluruh dunia, nomornya yaitu “1966”.
Hal tersebut atas inisiatif Menteri Haji dan Umroh, Tawfiq Al Rabiah, pada saat Forum Umroh dan Ziarah berlangsung dengan didukung sembilan bahasa untuk memberikan pengalaman yang baik untuk para jamaah yang akan berkunjung ke Arab Saudi.
Call center tersebut dibuat untuk memainkan peran penting dalam meningkatkan dari aspek logistik dan komunikasi pada pengalaman umrah atau ziarah. Dengan dukungan sembilan bahasa termasuk Arab, Inggris, dan Urdu, call center tersebut bertujuan untuk memastikan bagi para jamaah yang dari berbagai latar belakang bahasa dapat dengan mudah mengakses informasi, melaporkan masalah, dan mencari bimbingan dengan efektif selama perjalanan spiritual mereka di Arab Saudi.
Peluncuran tersebut bertepatan saat Forum Umroh dan Ziarah berlangsung, sebuah acara besar yang dibuat untuk konsolidasi pihak lokal dan internasional dalam sektor umroh. Di sana, mereka dapat bertukar informasi tentang apa saja yang dapat dilakukan pemerintah Arab Saudi untuk terus memudahkan para jamaah umrah yang datang ke Arab Saudi agar tidak kesulitan untuk mencari tahu informasi yang ada di negara tersebut.
Pada forum tersebut juga menampilkan serangkaian talkshow, pameran, dan kegiatan lainnya yang menampilkan kemajuan terbaru dalam layanan dan teknologi dengan tujuan untuk mendorong Pembangunan dan perbaikan yang berkelanjutan dalam sektor tersebut.
Diskusi utama yang dibahas pada forum tersebut adalah mengatasi tantangan yang muncul, memanfaatkan peluang, dan melihat apa yang sedang terjadi di sektor ibadah haji tahun 2023 dengan tujuan utama untuk meningkatkan pengalaman bagi para jamaah haji di dua Masjid suci, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Forum Umroh dan Ziarah juga bertujuan untuk mempromosikan inovasi, meningkatkan layanan yang ditawarkan kepada jamaah, dan membina kemitraan di antara para pemangku kepentingan di sektor umrah dan kunjungan. Hal ini selaras dengan visi Arab Saudi 2030, yang berupaya meningkatkan kualitas dan jangkauan wisata religi di Kerajaan.