REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang Israel-Hamas memasuki hari ke-200 dengan meningkatnya kekhawatiran akan invasi Israel di wilayah selatan Gaza yang padat penduduk di tengah seruan pembebasan sandera. Tentara Israel melakukan penembakan intensif semalaman di lingkungan Gaza di Al Tuffah, Shujaiya dan Zeitun.
Tembakan dan ledakan keras terdengar di barat daya Gaza dan Khan Younis di selatan, sementara serangan udara terjadi di dekat kamp pengungsi Bureij dan tembakan artileri menghantam kamp pengungsi Nuseirat.
Militer mengatakan, pihaknya menyerang beberapa posisi Hamas di Gaza selatan pada malam hari, dengan pesawat tempurnya menghantam sekitar 25 sasaran termasuk pos pengamatan dan peluncuran militer.
Perang meletus ketika Hamas dan militan Palestina lainnya menyerbu perbatasan dengan Israel pada tanggal 7 Oktober dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengakibatkan kematian 1.170 orang. Sekitar 250 orang diculik ke Gaza selama serangan tersebut, 129 di antaranya masih berada di wilayah Palestina. Israel mengatakan 34 di antaranya tewas.