Rabu 24 Apr 2024 11:55 WIB

Kementerian ESDM Buka Konversi Motor Bensin Jadi Listrik, Gratis!

Biaya konversi motor bensin ke listrik berkisar Rp 15-17 juta per unit.

Red: Friska Yolandha
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengundang masyarakat pengguna kendaraan motor beroda dua yang berbahan bakar minyak untuk melakukan konversi menjadi motor listrik secara gratis.
Foto: ANTARA FOTO/Rina Nur Anggraini
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengundang masyarakat pengguna kendaraan motor beroda dua yang berbahan bakar minyak untuk melakukan konversi menjadi motor listrik secara gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengundang masyarakat pengguna kendaraan motor beroda dua yang berbahan bakar minyak (BBM) untuk melakukan konversi menjadi motor listrik secara gratis. Selama ini, selisih biaya konversi dibebankan kepada pemilik kendaraan bermotor.

“Kementerian ESDM saat ini mengundang semua pemilik kendaraan motor roda dua, itu akses ke websitenya ESDM, nanti kami konversi secara gratis,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Konversi motor, kata dia, dapat dilakukan di bengkel-bengkel yang sudah disertifikasi oleh Kementerian ESDM. Untuk mengetahui lokasi bengkel di mana saja yang tersertifikasi, masyarakat bisa mengakses informasi tersebut melalui situs ebtke.esdm.go.id/konversi.

“Ini merupakan upaya agar motor yang berkeliaran di jalan itu tidak ada emisinya. Paling tidak seperti itu,” kata Eniya.

Eniya menjelaskan bahwa untuk melakukan konversi motor bensin menjadi motor listrik membutuhkan biaya kira-kira Rp 15–17 juta. Saat ini, pemerintah sudah memberi subsidi atau bantuan sebesar Rp 10 juta.

“Sebetulnya, selisih dari bantuan Rp 10 juta itu sisanya ditanggung sendiri. Kita dibantu oleh program CSR juga, sehingga bisa gratis,” kata Eniya.

Oleh karena itu, Eniya juga mengajak pelaku usaha yang ingin memberi dukungan kepada pemerintah dalam menggalakkan konversi dari motor bensin ke motor listrik untuk turut memberikan CSR (corporate social responsibility/tanggung jawab sosial perusahaan).

“Kalau ada perusahaan yang bisa mendukung kami juga, silakan kontak ke ESDM, ke tempat saya,” kata Eniya.

Dalam kesempatan tersebut, Eniya juga meyakinkan bahwa energi yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik lebih hemat apabila dibandingkan dengan BBM dalam menempuh jarak yang sama.

“Jadi, BBM yang kita pakai untuk menempuh jarak yang sama, dengan harga listrik itu jauh lebih murah. Sekarang sekitar sepertiga hingga seperlima (dari harga BBM),” ujar eks Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement