Rabu 24 Apr 2024 17:49 WIB

Angkatan Laut AS - Korsel Kejar Kerja Sama Pembuatan Kapal

Industri pembuatan kapal komersial AS telah berhenti berkembang.

Industri perkapalan Korea Selatan (ilustrasi)
Foto: South Korea's Joint Chiefs of Staff via AP
Industri perkapalan Korea Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) Carlos Del Toro menilai bisa mengejar peluang kerja sama pembuatan kapal dengan Korea Selatan dan Jepang untuk meningkatkan produksi kapal-kapal Amerika. Toro, pada Rabu. (24/4/2024), menyampaikan pernyataan tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai kemungkinan AS dapat mempertimbangkan produksi kapal bersama dengan dua sekutu Asia tersebut sebagai sebuah pilihan.

“Menurut saya, ada peluang yang bisa kita kejar dan kita perlu tetap berpikiran terbuka tentang peluang itu (dengan Korea Selatan dan Jepang) sehingga kita benar-benar bisa meningkatkan laju produksi kapal dan pesawat kita,” katanya. Toro mencatat, industri pembuatan kapal komersial AS telah berhenti berkembang selama beberapa dekade terakhir.

Baca Juga

Formula kerja sama industri kapal tersebut dinilainya bisa dalam beberapa hal dan bentuk, misalnya kemampuan untuk bisa membangun modul tertentu di luar negeri. Kerja sama lintas negara itu pun dicontohkannya dengan kerja sama pesawat terbang dengan India.

“Di India, misalnya, kami sedang membuat mesin pesawat terbang, dan (kami) menerapkan dan menerapkannya kembali di sini, di AS,” ucapnya. Lebih lanjut Toro menyinggung perjalanannya ke Korea Selatan dan Jepang pada bulan Februari. Ia mengaku terkesan dengan jumlah investasi modal yang luar biasa yang dilakukan di galangan kapal.

Toro menggarisbawahi keberadaan fasilitas rekreasi, perumahan dan fasilitas lainnya serta digitalisasi operasional galangan kapal yang menurutnya telah memungkinkan para pekerja ingin bertahan. “Ini adalah hal-hal yang menurut saya juga dapat kita impor ke AS untuk lebih memperkuat galangan kapal kita, baik galangan kapal swasta maupun publik,” tuturnya.

sumber : Antara, Yonhap
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement