Rabu 24 Apr 2024 13:23 WIB

Heru Budi: Konflik Iran-Israel Berpotensi Pengaruhi Perekonomian Jakarta

Pj Gubernur Heru Budi sebut konflik Iran-Israel berdampak pada perekonomian Jakarta.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Bilal Ramadhan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai mengunjungi RPTRA Intiland Teduh di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (15/3/2024).
Foto: Antara/Siti Nurhaliza
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai mengunjungi RPTRA Intiland Teduh di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (15/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025-2045, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/4/2024). Penyusunan rencana kerja tahunan dan pembangunan jangka panjang itu dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan di Jakarta.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, penyusunan rencana kerja tahunan dan rencana pembangunan jangka panjang memiliki peranan penting bagi berkelanjutan masa depan Jakarta. Apalagi, waktu penyusunan kedua dokumen itu dilakukan dalam masa peralihan Jakarta dari ibu kota negara. Selain itu, saat ini juga terdapat tantangan perekonomian akibat dampak kondisi politik global. 

Baca Juga

"Dalam satu tahun ke depan, rencana kerja tahun 2024 ini turut memperhitungkan terjadinya berbagai gejolak global, seperti konflik Iran dan Israel," kata dia saat membuka kegiatan itu, Selasa (23/4/2024).

Ia menilai, konflik Iran-Israel setidaknya akan berdampak pada melambungnya harga minyak. Selain itu, konflik tersebut juga akan menyebabkan inflasi global, suku bunga yang tinggi, perlemahan rupiah, dan capital outflow.

"Semua risiko ini perlu disiapkan mitigasinya agar memperkecil dampak bagi perekonomian Jakarta," ujar Heru.

Ia menambahkan, perubahan kewenangan melalui RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) memiliki acuan indeks kota global, serta rencana tata ruang wilayah Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut perlu diimplementasikan dalam dokumen perencanaan, baik untuk jangka panjang, menengah, hingga tahunan. 

Menurut Heru, Jakarta harus memenuhi parameter ekonomi yang mapan dan terkoneksi secara global. Dalam hal ini, Jakarta harus memiliki kapasitas riset dan inovasi yang baik, dukungan pariwisata dan budaya yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung, lingkungan yang bersih dan nyaman, serta aksesibilitas yang memadai.

"Agar Jakarta tetap dilihat baik oleh para penilai kota-kota besar dunia," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement