REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebuah studi penelitian iklim yang dilakukan oleh Pusat Meteorologi Nasional (NCM) mengungkapkan akan ada peningkatan curah hujan lebat di sepanjang pantai barat Laut Merah dan sisi timur Kerajaan di sepanjang pantai Teluk Arab dan wilayah barat daya di .
Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (24/4/2204), studi tersebut menunjukkan simulasi model iklim menunjukkan peningkatan keseluruhan curah hujan di sebagian besar wilayah Kerajaan. Frekuensi curah hujan lebat diperkirakan akan meningkat di wilayah Madinah, Al-Qassim, Riyadh, Provinsi Timur, Makkah, Asir, Jazan, dan Najran bagian barat dalam skenario iklim sedang dan tinggi dalam waktu dekat (2021-2040).
Selain itu, peningkatan curah hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut pada pertengahan dan akhir abad ini dalam skenario sedang dan tinggi. Studi ini memperkirakan frekuensi kejadian hujan deras yang lebih tinggi (25 hingga 30 kejadian) dalam skenario tinggi selama dua dekade terakhir abad ini di wilayah barat daya Kerajaan.
Studi ini mengungkapkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat dan jumlah curah hujan di wilayah tertentu di Kerajaan, sementara di wilayah lain mengalami penurunan. Selain itu, studi ini juga menemukan intensitas curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu singkat.
Dan analisis data curah hujan di kota-kota seperti Abha, Jeddah, dan Riyadh menunjukkan bahwa intensitas curah hujan berulang setiap 10 tahun masing-masing mencapai 113, 56, dan 33 mm per hari.
Selama periode 50 tahun, intensitas ini masing-masing mencapai 45, 86, dan 169 mm per hari. Sedangkan intensitas yang berulang setiap 100 tahun mencapai sekitar 192, 99, dan 50 mm per hari.
Temuan-temuan ini mendukung studi dampak, adaptasi, dan ketahanan di berbagai sektor, termasuk manajemen bencana di Kerajaan. Hal ini bermanfaat bagi perencanaan nasional jangka panjang oleh para pengambil keputusan dan pemangku kepentingan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di negara ini.