Rabu 24 Apr 2024 17:48 WIB

Norwegia Serukan Lanjut Pendanaan UNRWA

UNRWA memiliki prosedur yang baik untuk memastikan netralitas.

AS dan 8 negara Barat lainnya menghentikan sementara pendanaan untuk badan bantuan PBB untuk Palestina, UNRWA.
Foto: VOA
AS dan 8 negara Barat lainnya menghentikan sementara pendanaan untuk badan bantuan PBB untuk Palestina, UNRWA.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Ketua Komite Penghubung Ad Hoc (AHLC) kelompok donor internasional untuk Palestina, Norwegia, meminta negara-negara yang menghentikan pendanaan untuk UNRWA, supaya melanjutkan pendanaan mereka. Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide dalam pernyataannya menyambut baik temuan tinjauan independen Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

“Saya mengapresiasi laporan Komisi Investigasi Independen yang diketuai mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, mengenai penanganan isu netralitas yang dilakukan UNRWA,” ujarnya.

Baca Juga

“Saya senang laporan tersebut menggarisbawahi bahwa UNRWA memiliki prosedur yang baik untuk memastikan netralitas, dan bahwa organisasi tersebut bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan,” kata Eide menambahkan.

“Saya sangat senang bahwa negara-negara seperti Australia, Kanada, Finlandia, Jerman, Islandia, Jepang dan Swedia telah membatalkan keputusan mereka dan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA,” lanjutnya. Menlu juga mendesak para donor yang menghentikan distribusi mereka agar kembali melanjutkan pendanaan ke Badan Bantuan PBB tersebut.

Norwegia adalah salah satu donor utama yang masih mendanai UNRWA di tengah tudingan Israel terhadap badan tersebut. UNRWA menjadi penyelamat bagi 2,3 juta penduduk Gaza yang hidup di bawah agresi brutal dan kehancuran selama lebih dari enam bulan.

 

sumber : Antara, Wafa
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement