REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Tangerang Kota mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh LN (40) terhadap korban berinisial EV (7), keponakannya sendiri. Pelaku mengaku sakit hati terhadap ibu korban.
"Terduga pelaku LN tega menghabisi nyawa korban yang merupakan keponakannya sendiri secara sadis, karena sakit hati terhadap ibu korban yang merupakan adik kandungnya," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Polisi Zain Dwi Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Zain menjelaskan, pelaku LN melakukan perbuatannya karena sakit hati kepada ibu korban saat ingin meminjam uang Rp300 ribu, tetapi tidak diberikan.
Menurut Zain, kronologi kasus bermula saat pihaknya menerima laporan masyarakat terkait telah ditemukan korban EV dengan posisi tertutup terpal yang berada tidak jauh dari rumahnya pada Senin (22/4) pukul 20.00 WIB.
Korban EV terakhir kali terlihat pada pukul 07.00 WIB. Namun, hingga pukul 11.30 WIB korban tidak kunjung pulang ke rumah. "Lantaran curiga ibu, korban WN menelepon suaminya A memberitahukan bahwa anaknya EV keluar rumah dan bermain tidak pulang-pulang," katanya.
Kemudian, sesampainya di rumah, kedua orang tua korban bersama warga berusaha mencari keberadaan korban.
"Pada pukul 20.00 WIB ditemukan sesosok anak tak jauh dari tempat tinggal korban, sekira 10 meter dari rumahnya. Korban ditemukan di dalam terpal tempat penyimpanan hio (dupa sembayang) dengan posisi sudah dalam keadaan lemas," kata Zain.
Mendapati kondisi anak yang lemas dan tidak bergerak. Kedua orang tua korban berupaya melakukan pertolongan dengan membawa korban ke Rumah Sakit BUN di wilayah Kosambi. Namun sesampainya di rumah sakit tersebut korban dinyatakan meninggal dunia.