REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asia merupakan wilayah yang paling terkena dampak bencana akibat perubahan iklim pada tahun lalu, dengan banjir dan badai yang menyebabkan korban jiwa terbanyak. Demikian menurut laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Laporan yang diterbitkan tersebut menyatakan bahwa 79 bencana yang terkait dengan peristiwa hidrometeorologi telah dilaporkan di Asia pada tahun 2023. Lebih dari 80 persen di antaranya terkait dengan banjir dan badai yang menyebabkan lebih dari 2.000 orang meninggal dunia.
"Banyak negara di kawasan ini mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat pada tahun 2023, bersamaan dengan rentetan kondisi ekstrem, mulai dari kekeringan dan gelombang panas hingga banjir dan badai," ujar Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, seperti dilansir Reuters, Rabu (24/4/2024).
Ia juga menegaskan bahwa perubahan iklim memperburuk frekuensi dan tingkat keparahan kejadian-kejadian tersebut. Menurut WMO, Asia memanas lebih cepat dari rata-rata global. Tahun lalu, suhu rata-rata yang tinggi tercatat dari Siberia barat ke Asia tengah, serta dari Cina timur ke Jepang
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa sebagian besar gletser di wilayah pegunungan tinggi di Asia telah kehilangan massa yang signifikan karena suhu tinggi dan kondisi kering yang memecahkan rekor.