Rabu 24 Apr 2024 16:02 WIB

Citra Satelit Ini Ungkap Zionis Israel Segera Tingkatkan Serangan ke Rafah Palestina

Israel akan segera intensifkan serangan di Rafah

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
Pengungsi Palestina berjalan setelah tentara Israel menyuruh penduduk daerah Hamad di Khan Yunis untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, Jalur Gaza selatan.
Foto: EPA
Pengungsi Palestina berjalan setelah tentara Israel menyuruh penduduk daerah Hamad di Khan Yunis untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, Jalur Gaza selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Zionis Israel tampaknya mempersiapkan diri untuk meningkatkan serangannya ke Gaza, Palestina. 

Hal tersebut tampak dari citra satelit yang diperoleh dan dianalisis unit verifikasi Sanad Al Jazeera. Di situ menunjukkan pasukan dan kendaraan Israel berada di dekat pangkalan militer dan pos terdepan di luar Jalur Gaza.

Baca Juga

Dilansir dari thenewarab, Rabu (24/4/2024), diperkirakan ada 800 kendaraan militer di dua pangkalan, di perbatasan utara Jalur Gaza dan di gurun Negev, ke arah selatan, menurut gambar-gambar tersebut. 

Analisis tersebut menunjukkan bahwa Israel berencana untuk meningkatkan perangnya di Gaza, dengan sembilan pos militer terlihat di luar wilayah kantong tersebut.

Tiga pos terdepan didirikan pada bulan November dan Desember tahun lalu. Sementara enam pos lainnya didirikan antara Januari dan Maret tahun ini.

Meskipun Israel menarik sebagian pasukannya dari daerah kantong tersebut dalam beberapa pekan terakhir, analisis berdasarkan citra satelit menunjukkan bahwa Israel akan mendedikasikan sebagian besar sumber daya militernya untuk kampanye militernya di Gaza.

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah berulang kali mengancam akan melancarkan serangan yang lebih besar di Rafah, tempat sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina berlindung.

Invasi darat ke kota Rafah kemungkinan akan dengan cepat memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza di mana di situ menderita akibat pengepungan dan pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel selama lebih dari enam bulan.

Tindakan yang dilakukan Israel tersebut mendapatkan reaksi keras dari dunia internasional. Pemerintah di seluruh dunia termasuk beberapa sekutu terdekat Israel dan organisasi hak asasi manusia telah meminta Israel untuk menghentikan invasi ke Rafah.

Rafah, yang berbatasan dengan Sinai di Mesir, adalah tempat perlindungan terakhir bagi penduduk Gaza yang putus asa. Dan di sana pun warga Palestina tetap tidak lepas dari pemboman mematikan Israel.

Kota ini telah mengalami serangan udara, termasuk serangan pekan lalu yang menewaskan 22 orang, termasuk 18 anak-anak, menurut laporan pejabat kesehatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan invasi Rafah sangat penting untuk menghancurkan Hamas. Ia juga mengklaim kelompok Palestina masih memiliki brigade di daerah tersebut dan serangkaian terowongan.

Kementerian Kesehatan...

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement